Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2019/2020 SMANAS Malang hari kedua diwarnai dengan beragam penampilan. Acara tersebut dilaksanakan di aula SMANAS pada Selasa (16/7) pagi. Setelah melakukan presensi dan doa pagi, para siswa baru melakukan green school (penghijauan sekolah). Mereka meletakkan bunga yang telah dibawa dari rumah ke taman. Bunga-bunga itu yang akan dirawat dan digunakan untuk menghias seluruh penjuru SMANAS.
Usai melakukan penghijauan, peserta MPLS berkumpul kembali di aula. Mereka duduk dan berbaris rapi menyaksikan beragam demo ektrakurikuler (ekskul) SMANAS.
Demo ekskul pertama dilakukan oleh Paskibra SMANAS. Dengan menggunakan beragam kostum yang disertai emblem, para anggota Paskibra memasuki aula dengan berbaris rapi. Selain menjelaskan arti dan maksud seragam, anggota Paskibra juga menampilkan formasi variasi.
Demo kedua yaitu penampilan ekskul band. Mereka tampil membawakan tiga buah lagu. Selain itu, Pak Budi, sang pembina, juga menjelaskan teknis latihan dalam ekskul band. “Anak-anak yang suka musik, ayo ikut ekskul band setiap Sabtu,” tuturnya.
Ekskul ketiga yang melakukan demo yaitu ekskul dance. Dengan gerakan gesit dan kostum perpaduan merah muda dan hitam, para anggota dance membuat peserta MPLS bersorak. “Ayo, yang tertarik ikut dance, silakan mendaftar,” kata Indri, salah satu anggota dance dari XII Bahasa. Selain penampilan dance, ada pula penampilan Tari Garuda oleh Kustiani Widi (XII IPA) dan Feronika (XII IPS).
Demo ekskul keempat dilakukan oleh English Conversation Club (ECC). ECC membuka demonya dengan penampian story telling oleh Kharisma (XII Bahasa) yang telah memenangkan kompetisi se-Malang Raya. Pembawaan Kharisma yang bersemangat tentang cerita Roro Jonggrang membuat peserta MPLS melongo. Jargon “Be Brave, Be Yourself” menggemparkan aula. Setelah itu, Diniyah, ketua ECC yang didampingi Miss Hafida menjelaskan beragam prestasi dan kegiatan rutin yang dilakukan ECC. Selain itu, para anggota ECC juga membagikan formulir pendaftaran dan sticker ECC.
Demo ekskul berikutnya yaitu Organisasi Pers Siswa (OPS) Perspektif. Para pengurus redaksi OPS Perspektif menjelaskan keunggulan dan keistimewaan menjadi jurnalis. “Di Jurnalistik kita akan belajar banyak hal, tidak hanya menulis, tapi juga menggambar, fotografi, karikatur, desain, dan lain-lain,” terang Avenica, salah satu anggota OPS Perspektif.
Selanjutnya, teater yang dipimpin oleh Akhmad Mustafa, S.S., S.Pd. mempersembahkan pertunjukan sederhana penuh makna. Pak Mus bersama tiga siswa menampilkan drama mini yang dibuat mendadak tentang karakter siswa yang berbeda. Dalam penampilan tersebut, dalang Dimas Al Hafid (XII IPS 1) turut menyajikan pertunjukan wayang kertas yang dibuat mendadak. “Sebagai siswa, kita harus selalu siap dan takwa,” tuturnya memberi pesan pada penonton.
Setelah penampilan teater, ada presentasi dari Bu Santi, pembina ekskul tataboga. Beliau menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di ekskul tata boga. Sebelumnya, Bu Agustin yang mendampingi Bu Santi menjelaskan bahwa ekskul tata boga ada untuk mewujudkan program SMANAS yang melakukan double track, yaitu membekali siswa dengan keterampilan.
Demo ekskul kedelapan yaitu Bahasa Jerman. Beberapa anggotanya menampilkan contoh percakapan sehari-hari dalam bahasa Jerman. Kemudian, mereka menayangkan video tentang kegiatan yang dilakukan di ekskul Bahasa Jerman dan cuplikasi anggota saat mengikuti lomba. Selain itu, mereka juga menampilkan contoh pengucapan alfabet dalam bahasa Jerman.
Demo ekskul berikutnya dilakukan oleh anggota silat. Feri Setiawan (XII IPA 1) menanyai peserta MPLS dan ada yang pernah mengikuti silat. Dia pun meminta peserta tersebut untuk menampilkan contoh pertandingan silat. Setelah itu, Andri Purwanto (XII IPS 3) juga menampilkan pertunjukan silat indah.
Demo ekskul terakhir disampaikan oleh ekskul hockey. “Hockey merupakan olahraga termahal kedua di dunia,” tutur sang Pelatih. Beliau menjelaskan beragam alat-alat yang dibutuhkan dalam hockey beserta harganya. Menurut sang Pelatih, berkarier di hockey memiliki banyak manfaat dan prestasi mudah diraih. Di antara manfaat hockey yaitu mendapat banyak teman dari sekolah lain bahkan perguruan tinggi, juga dapat masuk ke perguruan tinggi dengan mudah melalui jalur prestasi. Turnamen yang diikuti pun sering kali tingkat provinsi bahkan nasional. “Untuk kalian yang ingin membanggakan orang tua melalui jalur nonakademik, ayo menjadi atlet hockey,” terangnya.
Nurul Fitria, salah satu anggota Paskibra mengaku senang dengan adanya demo ekskul. “Dengan ini siswa baru tidak akan salah pilih ekskul karena sudah ada gambaran sejak awal,” ungkap siswa XI IPA itu. Pendapat Nurul dikuatkan oleh Putri Maharani, salah satu peserta MPLS SMANAS. Putri mengaku senang dan kagum melihat penampilan-penampilan ekskul. “Saya ingin ikut ekskul band,” kata siswa X IPA ini. (bya)
Baca juga
- Pra-MPLS SMANAS Bentuk Karakter Siswa Baru
- Motivasi Penuhi Pembukaan MPLS SMANAS
- Pengenalan Keluarga Besar dan Dunia Kampus
- Pesan Bermakna MPLS Blitar