Sajak-Sajak Susilowati

Rintihan Hati


Ketika hati mulai menangis

Ketika hati mulai berbicara

Ketika itu pula semua terasa berbeda

Di balik tetesan embun air mata

Di balik itu ada alasan tersendiri

Di balik itu pula tersimpan kepedihan

Di balik itu jua hatimu merasa lelah

Semua terasa berbeda

Semua mulai membosankan

Semua mulai melelahkan

Semua pun mulai menyakiti

Ada apa di balik semua ini?

Tidak cukupkah engkau menyakiti

Menyakiti hati ini yang telah lama menanti

Hati yang rapuh akibat goresan luka yang mendalam

Akankah harus aku melupakanmu

Mengingat kebaikanmu, kepedulianmu, dan perhatianmu

Mungkinkah aku melupakan semua itu

Dan mungkinkah harus aku membencimu

Tapi begitu aku mengingat sikapmu

Tingkah lakumu, perkataanmu

Ingin sekali aku membencimu

Bahkan tak sudi lagi kumengenalmu

Aku merasa sia-sia telah mengenal kau

Kau memanglah baik

Tetapi luka yang kau goreskan dengannya

Tak akan pernah hilang ataupun kulupakan

Bahkan saat aku mengingat peristiwa itu

Ingin rasanya kumenangis, meluapkan segalanya

Agar tak ada pedih yang membebaniku

Ingin kubuang jauh-jauh rasa ini dariku

Tetapi mengapa tak pernah bisa?

Bahkan satu detik kebaikanmu

Membuat rasa itu kembali dalam kalbu

Jika aku menjauh, tentu kurasa kehilanganmu

Apabila aku mengharapkanmu

Akan datang rasa sakit yang bertubi-tubi

Dan rasa itu kau berikan tanpa kau sadari

Dunia dan Akhirat


Dunia….

Tempat di mana insan berada

Dengan segala fasilitas

Dengan segala prioritas

Banyak insan yang terlena dan buta

Terlena dengan kenyamanan dunia

Kenyamanan yang datang sesaat

Sesaat sebelum ajal mendekat

Betapa banyak nikmat yang kau dapat

Betapa banyak rahmat yang tau terima

Pernahkah engkau mensyukuri?

Sungguh Maha Pemurah sang ilahi

 

Akhirat….

Tempat semua insan kembali

Kembali pada sang pencipta

Dengan segala bekal dari dunia

 

Renungkan….

Dosa apa yang telah diperbuat

Berapa banyak yang dilakukan

Tidakkah pernah kau berpikir

Betapa pentingnya taubat dan insaf

Dan tidakkah kau bayangkan?

Hari di mana matahari terbit dari barat

Ketika gunung-gunung berterbangan

Bagaikan puing yang menari di udara

Tanah pun terbelah, bintang pun berjatuhan

Hancurlah dunia yang memanjakan segala

Sejauh apapun kau berlari, takkan bisa memungkiri

Sungguh pedih dan menakutkan hari itu

Saat itulah kesempatan hilang dan sirna

Kesempatan bertaubat pada yang kuasa

 

Dan ingatlah

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat

Janji Allah nyata, murka Allah bahaya

Pembalasan akan datang pada setiap manusia

Baca juga ….

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on print
Share on email

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Close Menu