BIODATA
- Nama Lengkap : Zallianty Putri Wahyudi
- Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 01 Juli 2002
- Alamat : Jl. Gondowangi RT 15 RW 03
- Nama Ayah : Yuli Wahyudi
- Nama Ibu : Ribawati
- Hobi : Menggambar
- Cita-Cita : Guru & Laboran
- Moto : Jadilah orang yang bermanfaat untuk orang di sekitarmu
- Riwayat Pendidikan :
- TK Al-Masitoh 4
- SD Negeri Gondowangi 3
- SMP Negeri 1 Wagir
- SMA Nasional Malang
- Teknik Kimia, Universitas Negeri Jember
- Pengalaman Organisasi :
- Anggota MPK SMPN 1 Wagir
- Anggota OSIS SMA Nasional Malang
Latar Belakang Keluarga
Akrab dipanggil Zall sejak SMP hingga saat ini, dia dilahirkan dari keluarga yang sangat amat sederhana. Ayahnya yang memiliki pekerjaan serabutan harus menghidupi Zallianty bersama dua orang adiknya yang sekarang akan masuk SMP dan adik bungsunya yang masih berusia 14 bulan. “Dulu ayah saya bekerja sebagai kuli bangunan, lalu ikut orang untuk membantu membongkar rumah. Jika tidak ada panggilan, akhirnya ayah bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu,” ungkap gadis pecinta musik klasik tersebut.
Sang ibu yang dulunya pernah bekerja di pabrik juga telah di PHK. “Tidak mungkin juga untuk ibu bekerja lagi, karena kasihan kedua adik saya tidak ada yang merawat,” tegas siswi berusia 18 tahun ini. Semua keuangan akhirnya tertumpu pada ayah saja yang sekarang mencoba peruntungan baru, yakni menjadi buruh jahit untuk usaha gorden milik sang kakak sepupu Zallianty. “Kadang ada yang order, kadang juga tidak. Tapi sekali laku, penghasilannya lumayan,” ungkapnya.
Sesekali, orang tua Zallianty harus meminjam uang ke sana ke mari. “Saya pernah tahu orang tua saya pinjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap siswi yang memiliki hobi menggambar animasi kartun tersebut. Dia juga mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya kadang-kadang bersitegang dalam masalah keuangan. “Dengan kondisi seperti itu, kami juga selalu makan apa adanya saja,” pungkasnya.
Titik Balik si Calon Laboran
Dalam hal akademik, Zallianty memang memiliki potensi di bidang eksakta sedari dia masih duduk di bangku SD. Siswi yang menyukai jus jambu ini mengaku bahwa nilai pada pelajaran Matematika dan IPA selalu mendapatkan nilai yang memuaskan. “Namun, ketika itu ada satu hal yang membuat ibu saya sangat takut sampai selalu menangis karena saya belum bisa membaca sampai kelas 2 SD,” ungkapnya dengan perasaan geli.
Selain itu, siswi yang sangat mengagumi Pak Mukarrom, guru Agama di SMANAS, juga menyatakan bahwa dia termasuk siswi yang low profile. “Saya tidak pernah punya prestasi atau pencapaian apa pun dari SD sampai SMP,” tutur Zallianty. Akan tetapi, saat dia masuk ke SMA Nasional Malang, perjalanan akademik siswi penggemar film ber-genre action ini dimulai.
Memutuskan untuk masuk di jurusan IPA SMA Nasional Malang, Zallianty yang menganggap kemampuannya hanya rata-rata saja ternyata dapat menembus seleksi olimpiade Kimia yang diadakan oleh Pak Soni, guru Kimia SMANAS. Sejak saat itu, dia jatuh cinta terhadap mata pelajaran Kimia. Bak bintang yang mulai berpijar, alumnus SMPN 1 Wagir ini meniti beberapa pencapaian dalam bidang kimia.
Salah satunya adalah menjadi peserta olimpiade Kimia se-Jatim Bali tahun 2019. “Meski belum berhasil lolos ke babak final, Alhamdulillah Susi dan saya bisa menempati posisi keenam,” ungkap Zallianty. Selain itu, hal yang paling mengesankan bagi siswi yang sangat suka dengan sup buatan ibundanya tersebut adalah saat dia berhasil menjadi Top 5 dalam LKTI di Kreativitas Museum Brawijaya (KMB) tahun 2018. Bagi Zallianty, pencapaian yang dia raih memang sangat belum maksimal. “Selama dua tahun berturut-turut, saya diminta mewakili SMANAS untuk mengikuti OSN Kimia, tapi selalu terhenti sampai tingkat kota saja,” ungkapnya. Dia juga merasa bahwa dia selalu mengecewakan Pak Soni sebagai pembimbingnya.
Akan tetapi, dia tidak berputus asa dan tetap selalu menekuni bidang Kimia hingga akhirnya waktu berhasil menjawab semua impiannya. “Ketika mendapat kabar bahwa saya diterima di Jurusan Teknik Kimia melalui jalur SNMPTN, saya sangat bersyukur dan inilah saatnya saya membuktikan kepada Pak Soni,” tutur gadis pencinta abu-abu tersebut.
Di sinilah merupakan titik awal bagi Zallianty untuk meniti asa dan cita melalui bidang Kimia yang sudah dia tekuni selama kurang lebih tiga tahun lamanya. Meskipun banyak sekali hujatan dari para tetangga karena Zallianty melanjutkan kuliah, dia berjanji untuk membuktikan yang terbaik agar dapat mengangkat derajat kedua orang tuanya. Tekadnya semakin bulat untuk melejit menjadi orang sukses karena kedua orang tuanya juga selalu memberikan dukungan yang luar biasa. “Tak dungakno sukses, dikeki kelancaran ben iso mbahagiakno ayah ibu lan iso nyekolahno adek,” begitu perkataan orang tuanya yang selalu terngiang di telinga Zallianty untuk memotivasinya menjadi orang sukses.
Harapan di Masa Depan
Segala perasaan campur aduk dirasakan oleh Zallianty yang nantinya akan menjadi perantau di Kota Jember. Dia merasa takut untuk jauh dari orang tua dan juga risau tentang masalah keuangan di sana. Tetapi, hal tersebut bukan menjadi alasan Zallianty untuk gentar. “Saya termotivasi untuk tetap meraih kesuksesan di tanah rantau. Saya harus bisa seperti saudara saya,” ungkapnya. Konon, saudara dari Zallianty ini adalah mahasiswa lulusan ITS yang juga tembus di jalur SNMPTN dan hingga sekarang dia dapat membahagiakan kedua orang tuanya.
Salah satu alasan terbesar Zallianty untuk lanjut kuliah adalah ingin menjadi salah satu keturunan dari kakeknya yang bisa melanjutkan pendidikan di jenjang lebih tinggi. Tidak hanya itu, kata sukses yang selalu dibisikkan bapak dan ibu guru SMANAS juga sangat memacu semangatnya untuk menjadi orang sukses di masa depan. Tak tanggung-tanggung, gadis yang pernah aktif di OSIS SMANAS itu pun menginginkan untuk meraih IPK sempurna saat kuliah nanti. “Saya berencana untuk memaksimalkan usaha saya saat SMA dalam mengikuti lomba-lomba di bidang Kimia yang diselenggarakan universitas,” ungkapnya penuh semangat. Zall yang sangat mencintai segala hal tentang Kimia tersebut juga berharap setelah lulus nanti memiliki pekerjaan yang linier dengan jurusannya, yaitu laboran. (hm//bya)