Nama : Riky Febrianto Putra
TTL : Malang, 15 Januari 2001
Alamat : Desa Mendalanwangi RT 01 RW 03, Wagir, Malang
Hobi : Bermain Sepak Bola
Cita-Cita : Pilot
Nama Ayah : Rubiono
Nama Ibu : Nuriana
Motto : Membahagiakan dan membanggakan orang tua adalah tujuan utama dalam hidup saya
Riwayat Pendidikan :
- TK Pertiwi Jombang
- SD Negeri Mendalanwangi 01
- SMP Negeri 01 Wagir
- SMA Nasional Malang
- Universitas Negeri Jember, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia
Salah satu alumni dari SMP Negeri 01 Wagir bernama Riky Febrianto Putra berhasil menorehkan prestasi dengan lolos kuliah melalui jalur SNMPTN. Kecintaannya terhadap mata pelajaran Kimia bisa membawa Riky untuk diterima di Universitas Negeri Jember, tepatnya di salah satu jurusan bergengsi, yaitu Teknik Kimia. Meskipun harus tertatih dan hidup dalam kondisi keuangan yang tidak terlalu baik, siswa yang berasal dari Desa Mendalanwangi ini tidak pernah putus harapan untuk menggapai impiannya. “Menjadi seorang pilot adalah mimpi saya sejak masih kecil, namun semakin dewasa saya merasa bahwa segala hal tentang saya tidak memadai,” ungkap Riky. Oleh karena itu, Riky mulai memikirkan hal lain. Akhirnya, Riky memutuskan untuk meraih mimpinya melalui pelajaran Kimia. “Saya menyukai pelajaran tersebut karena sangat menyenangkan,” tutur Riky, “Saya berpikir bahwa peluang kerja di bidang Kimia sangat luas,” tambahnya.
Awalnya, Riky menyukai mata pelajaran IPS saat dia masih SMP. Bahkan dia pernah menjadi salah satu peserta OSN IPS se-Kabupaten Malang. Namun, dia memilih jurusan IPA saat SMA karena menuruti kemauan orang tua. Alhasil, pilihan orang tuanya menjadi keberkahan bagi siswa pencinta sepak bola ini. Dia bisa mendapatkan rejeki berupa beasiswa Bidikmisi dengan 100% gratis biaya kuliah selama 4 tahun. Tentunya, Riky tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan tersebut. Dia ingin berjuang keras nantinya untuk mendapatkan IPK di atas 3,5 atau cumlaude, lulus dengan hasil yang memuaskan, dan bisa bekerja di perusahaan industri. Hal terpenting baginya adalah menjadi orang sukses kelak dan dapat membanggakan kedua orang tua. “Saya tidak memiliki pilihan lain selain harus sukses karena saya merasa iba kepada orang tua saya yang telah merasa gagal menyekolahkan kakak yang hanya lulusan SMP,” ungkap Riky. Oleh karena hal itu, Riky bertekad harus bisa membuktikan kepada orang tuanya bahwa kelak dia bisa berhasil kelak.
Riky mengaku, hal yang sangat ditakuti oleh Riky di tanah perantauan adalah terutama masalah pergaulan. “Saya harus pintar dalam menyesuaikan diri di sana, Miss, karena saya adalah tipe anak yang mudah terpengaruh dalam pergaulan,” ungkap Riky. Selain itu, hal terberat adalah harus berpisah dari orang tuanya untuk hidup mandiri. “Tapi sebagai laki-laki, saya harus bisa menanggung semua risiko dari semua yang sudah saya pilih,” tegasnya. Siswa berusia 18 tahun ini juga menuturkan harapannya bagi seluruh adik kelasnya di SMANAS agar selalu semangat belajar dan dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN dengan jumlah yang lebih bombastis. (hm)