“GO SMANAS GO, GO SMANAS GO!” pekikan semangat dari tim supporter SMANAS menggaungi dua arena pertandingan tunamen bola voli sembari mengiringi laga lincah tim Voli SMANAS. Para siswa yang merupakan siswa kelas atlet tersebut mengayunkan tangan mereka untuk menukik bola voli dengan indah guna menaklukkan lawan.
Dalam satu malam sekaligus, Sabtu (26/10). Tim bola voli SMANAS berjuang demi menyabet gelar juara di dua tempat berbeda. Mulai pukul 18.30 WIB, di lapangan voli depan gedung A3 Universitas Negeri Malang (UM), spike demi spike dilakukan dengan sempurna sehingga kemenangan pertama di babak final diukir dengan hasil menawan. Nama SMANAS berhasil melambung sebagai juara I di TRISULA CUP 2019 se-Malang Raya. Tim bola voli SMANAS tidak membiarkan lawan mencetak angka dan berhasil mengusung kemenangan 3 – 0 atas SMAN 1 Turen. “SMANAS siap bertanding dengan musuh bebuyutannya dan siap menang,” tutur Pak Mukaram, guru SMANAS di sela-sela berlangsungnya pertandingan.
Turnamen yang diadakan oleh Fakultas Psikologi UM tersebut berakhir dengan mulus dan menghasilkan 3 juara. Juara I SMA Nasional Malang, juara II SMAN 1 Turen Tim A, dan juara III SMAN 1 Turen Tim B. Selain predikat juara I,tim bola voli SMANAS juga membawa pulang sertifikat prestasi, trofi, dan fresh money.
“Melihat animo yang sangat luar biasa di tahun ini, Alhamdulillah tujuan dari kami mengadakan acara ini sudah tercapai dengan baik, yakni menumbuhkan minat kembali pada bola voli,” ungkap Fahmi, ketua pelaksana TRISULA CUP 2019. Dia juga menuturkan bahwa bola voli perlu dilestarikan karena khususnya di Kota Malang, bola voli sering dipandang sebelah mata. ”Saya berharap melalui turnamen ini, adik-adik dari SMA/SMK/MA dapat semakin termotivasi untuk meningkatkan skill mereka dalam permainan bola voli,” tambahnya.
Ibu Sujiati menyatakan bahwa beliau sangat bangga terhadap pencapaian SMANAS khususnya terhadap putranya. “Saya bangga sebagai orang tua dapat melihat prestasi anak saya sebagai salah satu tim voli SMANAS,” tutur ibu dari Berryl Arizha, anggota tim voli SMANAS. Sang ayah pun menyatakan bahwa beliau sangat antusias untuk meningkatkan keterampilan Berryl dalam bermain voli. “Kami dukung 100% bahkan kami menyiapkan apa pun yang Berryl butuhkan sebelum bertanding misal sepatu, kostum, dan lainnya,” tambah Bapak Nasikin.
Usai turnamen TRISULA CUP, perjuangan dilanjutkan di arena pertandingan lain, yakni PARANGARGO CUP. Mulai pukul 21.30 WIB, setelah melakukan warming-up, tim voli SMANAS kembali berlaga untuk meraih gelar juara. Dukungan yang bombastis lagi-lagi menghiasi arena gelanggang Parangargo. Ratusan penonton dari berbagai desa mengelilingi lapangan siap menjadi saksi babak final antara tim SMA Nasional Malang melawan tim Pandanlandung.
Drama pun mulai menggeluti pertahanan kedua tim. Pukulan berupa smash yang luar biasa mengantarkan kedua tim pada posisi 2 – 2. Dari set pertama hingga keempat, posisi SMANAS melawan Pandanlandung yaitu 21 : 25, 30 : 28, 25 : 12, dan 16 : 25. Sehingga mereka bertaruh menuju set kelima sebagai babak penentuan. “Saya mendukung SMANAS sampai akhir. Saya sangat bangga melihat anak-anak yang masih sekolah ini memiliki bakat yang luar biasa,” tutur Bapak Suriyat, salah satu warga Parangargo yang turut menonton pertandingan.
Malam semakin larut dan dingin mengiringi babak penentuan di set kelima. Dengan penuh semangat dan antusias, para penonton mulai berteriak memekikkan tim jagoannya. Dengan sisa-sisa kekuatan yang telah terkuras pada turnamen sebelumnya, akhirnya tim voli SMANAS unggul atas tim Pandanlandung dengan skor 15 – 10. Tim voli SMANAS berhasil membawa pulang kembali sebuah trofi, sertifikat, beserta sejumlah uang yang diberikan langsung oleh Bapak Lurah Parangargo. Di akhir acara, turnamen yang merupakan program perdana di Desa Parangargo serta disponsori langsung oleh SMA Nasional ini juga membagikan beberapa doorprize.
“Saya turut bangga atas kemenangan SMANAS. Jantung saya berdetak dengan sangat kencang sampai-sampai susah bernapas sepanjang permainan,” tutur Ibu Dewi, salah satu penonton di PARANGARGO CUP. Beliau juga menyatakan bahwa tim Pandanlandung yang terkenal dengan konsistensi kekuatan luar biasa, kini telah menemukan lawannya yang sebanding. “Lebih-lebih yang memiliki kekuatan setara itu adalah siswa SMA. Sungguh membanggakan dan terharu saya melihatnya,” tambahnya.
Rama Ayub Kusuma, salah satu pemain di tim voli SMANAS, mengucapkan rasa syukurnya hingga dia tak dapat membendung air matanya. “Saya sangat bersyukur kepada Allah, karena telah memberikan nikmat luar biasa kepada SMANAS bisa meraih juara I sebanyak 2x dalam semalam,” tutur Rama. Dia mengaku masih tidak percaya bisa menang di Parangargo karena melihat lawannya sangat kuat, sementara tenaganya sudah terkuras di UM.
Hal yang tak kalah membanggakan adalah terpilihnya Berryl Arinzha sebagai pemain terbaik dan Abdillah Iklasul Amal sebagai tosser terbaik dari SMA Nasional Malang. Abdillah mengaku sangat bersyukur atas kemenangan yang berhasil dia raih bersama timnya hingga dua kali berturut-turut dalam satu waktu serta dia tidak menyangka bisa menjadi tosser terbaik. “Alhamdulillah, Bu. saya bangga atas kemenangan ini. Perjuangan yang nggak sia-sia dan itu artinya kita harus giat latihan lagi,” ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Berryl. “Saya bangga dengan doa dan dukungan dari teman-teman serta Bapak Ibu guru, Miss. Saya hanya berharap setelah lulus nanti, kita tetap bisa berkumpul dan berprestasi,” tutur pemain terbaik dalam PARANGARGO CUP ini. Waka Kesiswaan SMANAS mengucap rasa syukurnya atas kemenangan double kill ini. “Mereka sudah berjuang dengan luar biasa,” ungkap Ibu Eka Listyaningsih. Beliau menjelaskan, anak-anak sebenarnya juga ikut turnamen di Pasuruan, namun hanya bisa masuk perempat final. “Tapi sudah ditebus dengan juara I di dua turnamen sekaligus,” tambahnya bangga. Beliau berharap agar anak-anak tetap rendah hati. “Meraih prestasi bukan berarti tinggi hati. Kemenangan bukan akhir dari segalanya karena masih banyak kesempatan yang harus diperjuangkan,” pungkas beliau. (hm//bya)