SMA Nasional Malang adalah salah satu sekolah yang berkesempatan untuk menjadi launching Bank CIMB Niaga pada Rabu (19/9). Acara tersebut berisi tentang perkembangan pengetahuan siswa tentang menabung dan berbagi. Acara yang diselenggarakan di aula SMA Nasional itu dihadiri oleh sejumlah tamu penting, yakni kepala P2PUTN, Bapak Kartiko, Komisaris Bank CIMB Niaga, kepala otoritas jasa keuangan (OJK), komunitas bank Niaga, kepala SMP Wahid Hasyim, kepala MI An-Nur 2, kepala SMA Nasional Malang, tamu undangan lain serta perwakilan siswa-siswi SMANAS berjumlah 150 orang.
Acara pertama dibuka dengan tarian Bapang dari siswa SMA Nasional yang personilnya berasal dari kelas X dan XII. Dilanjutkan dengan sambutan kepala SMA Nasional selaku tuan rumah dari acara bank Niaga tersebut. Menurut laki-laki 52 tahun itu, setiap hari siswa bisa menabung hanya dengan Rp2000,00 bukan 1 minggu sekali bahkan sebulan. Setiap hari bahkan siswa SMANAS mengisi botol-botol pengantar kesuksesan tersebut dengan uang 500 rupiah. Tujuannya agar terbiasa untuk menabung dan bisa berbagi dengan orang yang membutuhkan. “Tanpa kepekaan tidak akan sukses,”ucap Pak Rusdi. Menurut Pak Rusdi, dengan 500 rupiah atau 2000 per hari, maka bagaimana dengan 1 minggu? 1 bulan bahkan 1 tahun?. “Dengan 2000 rupiah dalam seminggu saja dapat menghasilkan 14.000, jika 1 bulan maka bisa dikalikan 30 hari akan ketemu 60.000,” terang bapak panutan di SMANAS itu. Akhir kata dari kepala SMANAS tersebut adalah jika Djarum, Gudang Garam bisa menjadi donatur SMANAS maka CIMB Niaga pasti juga bisa.
Sambutan kedua oleh Bapak Jefri selaku komisaris Bank Niaga. Beliau adalah seseorang yang lahir di Surabaya dan sangat senang bila ada di Kota Malang. “Wong Malang iki semangat kabeh”ucap komisaris bank Niaga itu, ketika semangat para siswa SMANAS membara untuk mendapatkan edukasi tentang menabung dan berbagi. Menambah edukasi tentang menabung sejak dini bukan hanya pada seseorang yang formal tetapi juga bisa dilakukan kepada anak sekolah. Anak sekolah adalah generasi penting yang harus mendapatkan ilmu tentang pentingnya menabung dan berbagi sejak dini. Ketika Pak Jefri pergi ke Jerman, beliau melakukan pembandingan antara keadaan ekonomi Jerman dan Indonesia. “Pak supir taksi, bagaimana keadaan ekonomi di Jerman?”tanya beliau pada supir taksi. “Dengan cara menaikkan suku bunga negara Jerman,” jawab si supir taksi. Menurut Pak Jefri, supir taksi saja bisa sangat paham dengan keadaan ekonom negara, bagaiman dengan negara Indonesia?” Terakhir, Komisaris Bank CIMB Niaga berpantun:
Di Kota Malang ada kucing belang
hari sudah siang aku mau pulang
di Irian ada burung cendrawasih
cukup sekian dan terima kasih
Setelah gong simbolis pembukaan program bank, siswa diajak melaksanakan olimpiade dan diambil beberapa juara. (ika//bya)