Hal yang dinantikan telah tiba. Tepat Rabu (8/4) siang, detik-detik mendebarkan pengumuman SNMPTN 2020 terbayarkan dengan isak tangis penuh haru seluruh civitas SMANAS. Nama-nama siswa SMANAS meroket, berhasil menembus pintu PTN di Indonesia. Sebelas hari sebelumnya, keluarga besar SMANAS juga dibahagiakan dengan pengumuman diterimanya siswa SMANAS di Politeknik Negeri Malang melalui jalur SNMPN. Hampir seluruh siswa tersebut diterima di jalur beasiswa bidik misi. Mereka tak perlu pusing untuk memikirkan finansial karena semua biaya perkuliahan akan ditanggung oleh pemerintah selama kurang lebih 4 tahun masa studi. Tak kalah mengagumkan, seluruh siswa justru akan mendapatkan uang saku per bulannya.
“Saya bangga dan terharu melihat banyak siswa yang lolos SNMPTN,” ungkap Drs. Rusdi, M.Si. Beliau menuturkan bahwa peningkatan yang luar biasa ini merupakan apresiasi perguruan tinggi negeri terhadap SMANAS. “Seperti kita ketahui, SNMPTN tidak sekadar mengukur kualitas siswa, tapi juga ada penilaian institusional terhadap integritas sekolah tempat anak belajar,” papar Kepala SMANAS.
Namun, di balik kegembiraan itu, menurut Pak Rusdi, ada sesuatu yang menggelitik. Sebab, ada beberapa siswa yang secara prestasi bagus, tapi tidak lolos. “Mungkin secara teknis bisa dipahami bahwa pilihan yang diambil kurang pas atau memang Allah menakdirkan lolos di seleksi berikutnya. Ini harus ada evaluasi,” terang Pak Rusdi.
Pak Rusdi berpesan pada siswa yang lolos, bahwa masuk perguruan tinggi bukan akhir perjuangan, tetapi justru awal melangkah dalam meraih mimpi. “Persiapkan dengan baik sebab kesuksesan hanya bisa diraih oleh orang yang siap,” ungkap beliau. Beliau mengingatkan bahwa banyak orang yang diberi kesempatan sukses oleh Tuhan, tetapi sedikit sekali orang yang bisa menggunakan kesempatan itu menjadi kesuksesan yang nyata.
“Saya sangat senang dan terharu, seperti tidak menyangka kalau tahun ini banyak yang lolos,” tutur Bu Ismiatul Fadillah, S.Pd. Beliau semakin terharu ketika mengingat perjuangan anak-anak mulai dari awal pendaftaran yang tidak mudah. Banyak dari mereka yang awalnya bertentangan dengan orang tua, tetapi pada akhirnya orang tua mereka bangga karena anaknya lolos. “Bahkan ada orang tua yang telepon saya dengan menangis terharu karena mengetahui anaknya lolos SNMPTN,” ungkap Waka Kurikulum SMANAS itu.
Yang Dirasakan Ketika Diterima di PTN
Perasaan campur aduk dirasakan oleh Krisbianto. Dia mengaku pesimis karena dia berada di peringkat paralel paling akhir. “Dari awal saya gak yakin lolos SNMPTN dan sebenarnya saya jauh lebih mengharapkan diterima melalui jalur SNMPN,” tutur siswa yang diterima di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Jember (UNEJ). Hal yang sama juga disampaikan oleh Rigan Rivaskha Salsabila, salah satu atlet futsal SMANAS. Dia mengaku bahwa merasa sangat pesimis dapat lolos SNMPTN. “Nilai rapor teman-teman lebih bagus daripada nilai saya, tapi Alhamdulillah saya lolos SNMPTN. Seketika itu juga saya menangis,” ungkap siswa yang diterima di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tersebut.
Selain itu, Mita Rahayu, siswi yang diterima di Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang (UM), mengaku bahwa dia hampir sama sekali tidak percaya kalau dirinya diterima jalur SNMPTN. Hal serupa diungkapkan oleh Luluk Saputri. “Saya sangat kaget dan tidak percaya bisa diterima. Alhamdulillah, karena tidak semua bisa seberuntung ini,” ungkap siswi yang diterima di Teknologi Industri Pertanian UNEJ. Lain halnya dengan Karin Yesika yang menghadapi sedikit kekhawatiran. “Ada rasa senang bercampur sedih sebenarnya, mengingat PTN yang saya ambil di luar Pulau Jawa. Tapi, saya sangat bersyukur bisa lolos tanpa harus ikut SBMPTN,” tutur siswi XII IPS 2 asal Pandanrejo tersebut.
Motivasi Menempuh Kuliah Jalur SNMPN dan SNMPTN
Uniknya, hampir semua siswa yang memilih jalur SNMPN dan SNMPTN memiliki motivasi yang serupa. Niat mereka untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi didasari oleh kekuatan diri sendiri yang akhirnya mampu membentuk karakter mereka masing-masing. Seperti halnya siswa asal Temu, Sitirejo, Rigan. Dia mengaku bahwa termotivasi kuliah selain murni dari dorongan diri sendiri, dia juga ingin melanjutkan bakatnya di bidang futsal. “Tujuan utama saya adalah kuliah di tempat yang futsalnya lebih maju dari Malang,” tegas siswa pencinta film bergenre fiksi tersebut.
Berbeda dengan Rigan, Irma Yunita mengaku bahwa dia termotivasi untuk tidak hanya membuat orang tuanya bangga, melainkan juga ingin memberikan pembuktian kepada banyak orang. “Sejauh ini, yang dapat menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi hanya saya di keluarga. Jadi, saya ingin membuktikan meski orang tua saya hanya tukang laundry, tetapi anaknya bisa sukses dan lanjut kuliah,” ungkap siswi penggemar komik ini.
Hal serupa diungkapkan oleh Kharisma Dia Rochmah. Pencinta novel genre romantis ini juga termotivasi untuk melanjutkan kuliah dengan tekad bulat dari dalam dirinya. “Saya ingin membuktikan bahwa orang desa seperti saya juga bisa meraih mimpi besar,” tutur alumnus MTs Wahid Hasyim 2 Dau tersebut. Sang pesinden ini juga menegaskan bahwa dia ingin mengangkat derajat orang tua dan keluarganya melalui kesuksesan yang dia raih kelak.
Strategi untuk Hadapi Jenjang Perguruan Tinggi
Keberhasilan yang telah dituai oleh seluruh siswa SMANAS yang lolos baik jalur SNMPN maupun SNMPTN tak elak diwarnai dengan beberapa persiapan atau strategi menuju PTN yang telah menaungi mereka. Seperti halnya Irma. Alumnus MTs Bustanul Ulum itu mengaku, strategi utamanya adalah fokus kuliah. “Saya sangat senang akan segera mengenal dunia perkuliahan. Targetnya adalah lulus dengan nilai yang baik dan bisa mendapatkan pekerjaan,” tutur siswi yang diterima di Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Trunojoyo Madura (UNIJOYO).
Hal serupa diungkapkan oleh Nila Mariya Nanda. Siswi yang diterima di Pendidikan IPS UM tersebut menyatakan bahwa target selanjutnya adalah fokus menimba dan memperdalam ilmu. “Menjadi mahasiswi tentunya tidak bisa bermalas-malasan dan harus lebih semangat lagi dalam belajar,” tambah siswi yang hobi membaca tersebut. Senada dengan Nanda, Catrin Cornelia mengungkapkan kesediaanya untuk menjadi mahasiswi. “Saya akan ambil full time selama satu minggu untuk kuliah dan ingin cepat lulus dengan predikat cum laude,” kata alumnus SMP PGRI 1 Wagir itu penuh semangat. Siswi yang diterima di Jurusan Ilmu Hukum UNEJ tersebut mengaku sudah membayangkan menjadi mahasiswi dengan relasi lebih luas serta memiliki pengalaman dan pembelajaran hidup yang lebih lagi.
Tak kalah semangat, Kharisma dari XII Bahasa juga angkat bicara. “Saya pasti akan berusaha lebih giat lagi. Sebisa mungkin saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini karena masuk jalur SNMPTN ini merupakan dambaan banyak siswa,” ungkap siswi yang diterima di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNEJ.
Pesan dan Harapan
Untaian doa penuh rasa syukur beserta harapan disampaikan oleh siswa yang lolos SNMPN dan SNMPTN 2020. “Saya berharap SMA Nasional Malang semakin jaya dan tetap menjadi SMA swasta terbaik ke depan,” tutur Krisbianto. Selain itu, alumnus SMPN 1 Wagir tersebut juga berpesan kepada adik tingkatnya untuk lebih giat belajar dan bisa melampaui rekor SNMPTN, SBMPTN, dan SNMPN lebih banyak lagi. Hal serupa juga disampaikan oleh Diniyah yang menorehkan harapannya kepada adik tingkat di SMANAS. “Untuk adik-adik, harus selalu semangat dan aktif mengejar mimpi, serta menekuni bidang yang disukai dengan sungguh-sungguh,” tutur alumnus MTs Negeri 1 Malang tersebut.
Di samping harapan untuk almamater tercinta mereka, beberapa di antaranya juga menorehkan harapan ke depan. “Semoga dengan diterima masuk di PTN yang saya inginkan, bisa menjadi peluang saya untuk menempuh jalur sukses,” ungkap Nanda, alumni MTs Bustanul Ulum ini. Berbeda dengan Nanda, Luluk Saputri mengutarakan rasa optimisnya untuk terus mengukir masa depan yang lebih baik di PTN. Hal serupa disampaikan oleh Catrin, “Saya akan tetap optimis menjalani pendidikan saya di jenjang yang lebih tinggi,” ungkap siswi yang bercita-cita menjadi hakim tersebut.
Prestasi siswa yang lolos SNMPTN tersebut disambut baik oleh Susilowati. Siswa XI IPA 1 tersebut mengaku sangat termotivasi karena bukan hanya anak yang pandai bisa lolos SNMPTN. “Bahkan anak atlet yang dikira tidak rajin, ternyata bisa lolos,” ungkap Susi. Susi jadi paham bahwa pintar saja belum bisa menjamin keseluruhan, tetapi keberuntungan menjadi salah satunya. “Semoga tahun depan saya dan kawan-kawan bisa mengikuti jejak kakak-kakak untuk lulus SNMPTN,” harap alumnus SMPN 1 Wagir itu.
Kata Bapak dan Ibu Guru SMANAS
Ucapan selamat tak henti-hentinya diserukan oleh seluruh bapak ibu guru SMANAS. “Selamat untuk anak-anakku yang lolos jalur SNMPTN 2020. Saya sangat bangga dengan tirakat kalian dan Allah Mahatahu kepada siapa tiket ini harus dihadiahkan,” ungkap Bu Fikriatunnisa’ Ramadhana, S.Pd., salah satu guru Bahasa Inggris di SMANAS. Hal serupa disampaikan oleh Bu Novia Dewi R., S.Si.. Selain ucapan selamat, guru Biologi tersebut juga berharap agar seluruh siswa yang diterima menjadi generasi penerus yang tangguh dan amanah. “Selamat menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi dan selamat berjuang,” pungkas wali kelas XII IPA 2 tersebut.
Tidak kalah, Drs. Jari Hariyono turut merasa bangga. Menurut beliau, siswa-siswa yang lolos sebagian besar sudah cocok dan sesuai dengan keaktifan dan peringkat di sekolah. “Selain itu, M-Gopek juga jadi intinya, sesuai dengan amal dan perbuatanya. Semoga nanti kuliah dan bekerjanya sukses,” tutur guru PKn tersebut.
Di samping ucapan selamat, para guru juga memberikan pesan guna memotivasi siswa yang lolos jalur SNMPTN. “Pesan saya untuk siswa-siswi yang lolos melalui jalur SNMPTN dan SNMPN, tetap semangat dalam mencari ilmu,” tutur Pak Akhmad Mustafa, S.S., S.Pd. Pembina ekstrakurikuler teater ini juga meminta seluruh siswa untuk memanfaatkan momentum dunia perkuliahan sebagai batu pijakan untuk mencapai kesuksesan. “Ingat, jangan cepat berpuas diri,” tegas beliau.
Tidak hanya itu, motivasi pun juga diberikan kepada seluruh siswa yang masih harus berjuang kembali di SBMPTN. Pak Soni selaku wali kelas XII IPA 1 menuturkan bahwa siswa yang belum diberikan kesempatan melalui jalur SNMPTN tidak perlu patah semangat. “Karena untuk memperbaiki hidup, butuh pengorbanan yang pantas,” ungkap guru Kimia tersebut. Beliau juga meminta siswa yang belum lolos untuk lebih semangat dalam belajar. “Ingat, bahwa semakin besar ujian seseorang, semakin besar pula hadiah yang diberikan apabila kalian mampu lulus ujian itu,” tegas salah satu tim Kurikulum tersebut.
Sejalan dengan guru yang lain, Bu Ismiatul juga berharap agar anak-anak bisa lebih membanggakan ketika di perguruan tinggi dengan mengukir banyak prestasi. Selain itu, beliau juga berpesan agar para siswa yang belum lolos SNMPTN tidak bersedih dan tidak menyerah karena masih ada banyak cara untuk bisa masuk perguruan tinggi. “Ayo fokus di SBMPTN. Semoga nanti lebih banyak yang lolos,” tutur guru Prakarya tersebut penuh harap. Tidak hanya itu, Bu Ismi juga berpesan pada seluruh siswa SMANAS yang ingin kuliah untuk mempersiapkan diri mulai kelas X.
Pesan Bu Ismi untuk yang belum lolos juga dikuatkan oleh Pak Rusdi. “Anak-anakku, saya tahu kalian kecewa karena tidak lolos SNMPTN. Tapi ketahuilah bahwa Allah yang paling tahu mana yang terbaik. Mungkin menurut Allah pilihan kemarin tidak baik untuk kamu. Maka mungkin Allah merencanakan kalian lulus SBMPTN,” kata Pak Rusdi. Beliau yakin bahwa para siswa SMANAS pasti sukses. “Tetap semangat dan terus berdoa dan belajar, insyaAllah kalian sukses,” tegas beliau. (hm/bya)