Pondok Ramadan #4
Pondok Ramadan 1443 Hijriyah di SMA Nasional Malang telah berada di penghujung waktu. Gema takbir kreatif sebagai lomba terakhir yang menghiasi ruang aula dipersembahkan oleh beberapa perwakilan kelas X dan XI dengan penuh khidmat dan riang gembira. Selain itu, pada Kamis (14/04) tersebut, terdapat proses penilaian lomba lain, yakni komikstrip dan lomba-lomba daring yang meliputi lomba poster, model Islami, dan TikTok Ramadan.
Ike Kurnia mengaku sangat menikmati acara demi acara dalam Pondok Ramadan ini. “Lomba takbiran di hari keempat ini juga sangat seru,” ujar siswi kelas X IPS 3 tersebut. Serupa dengan Ike, Adinda Putri (X IPS 1) juga menyatakan rasa senangnya dapat mengikuti seluruh rangkaian acara hingga hari keempat. “Ada senang dan ada sedih. Senang bisa lebih akrab bersama teman-teman juga mengenal kakak kelas. Sedih karena ini sudah masuk hari terakhir,” terang Adinda.
Kegiatan Pondok Ramadan dilanjutkan dengan acara penutupan di sore hari sekaligus buka bersama sebagai puncak acara. Suasana sore yang cerah sangat mendukung suka cita seluruh sivitas SMANAS untuk menanti bedug maghrib. “Alhamdulillah, tujuan Pondok Ramadan selama empat hari berturut-turut telah tercapai. Sesuai dengan tema acara ini, kalian semua benar-benar meningkatkan iman dan merekatkan persaudaraan satu sama lain,” ungkap Bapak Soni Syarifuddin, S.Pd. dalam sambutan beliau. Pak Soni berharap seluruh agenda dalam acara penutupan Pondok Ramadan dapat berjalan lancar dan sukses.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah untuk para pemenang lomba-lomba selama kegiatan Pondok Ramadan. Suasana semakin riuh ketika tim panitia memberikan games untuk seluruh siswa dan bapak ibu guru. “Saya bahagia dan bersyukur acaranya berlangsung seru dan tentunya menghibur,” ujar Fatikha, ketua OSIS SMANAS. Dia meyakini bahwa Pondok Ramadan tahun ini akan menjadi momen paling berkesan bagi seluruh warga SMANAS.
Hal serupa disampaikan oleh Bayu Nesta yang menyatakan bahwa acara Pondok Ramadan berlangsung lancar dan sukses. “Saya senang semua panitia berkolaborasi dengan baik untuk meramaikan acara. Semoga tahun depan bisa lebih seru dan menantang lomba-lombanya,” terang Ketua BDI SMANAS tersebut.
Di sisi lain, Richi Muhammad Abdillah, sang ustaz cilik, juga memberikan warna berbeda dengan materi da’i yang luar biasa. “Awalnya saya merasa grogi karena saya ini tampil pertama kali di depan kakak-kakak SMANAS,” ungkap ustaz cilik tersebut. Namun, bocah berusia sepuluh tahun tersebut mampu menghipnotis seluruh siswa dengan keluguan dan tingkahnya yang menggemaskan saat menyampaikan materi.
Menjelang maghrib, seluruh siswa dihibur dengan penampilan tiga diva SMANAS: Giska, Anjel, dan Didin dengan lagu religi menyentuh kalbu. Ketika azan maghrib pun dikumandangkan, seluruh warga SMANAS bersiap untuk mengikuti salat maghrib berjamaah yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala SMANAS.
Kegiatan diakhiri dengan buka bersama. Tentunya diiringi dengan kekompakan kelas masing-masing beserta jepret foto dan video mereka yang siap disebarluaskan di jagat sosial media. “Pondok Ramadan ini sangat bermanfaat untuk mengisi kegiatan di bulan puasa,” tutur Anrei Rana. Siswi XI IPA 2 tersebut mengaku senang bisa mengikuti buka bersama di SMANAS. Senada dengan Anrei, Wahyu Jatmiko (XI IPA 1) juga merasa bersyukur bisa mengikuti acara buka bersama. “Semoga acara buber ini bisa meningkatkan tali persaudaraan kita,” tegas Wahyu.
Tidak hanya siswa SMANAS, bapak ibu guru Asistensi Mengajar (AM) Universitas Negeri Malang (UM) juga turut memberikan komentarnya. “Menurut saya, acara Pondok Ramadan berjalan meriah dengan adanya berbagai lomba. Hal ini dibuktikan antusiasme siswa dalam acara mulai dari lomba hingga puncaknya pada acara buka bersama,” terang Bapak Edwin Ariwianto jurusan S1 Sejarah UM. Hal ini didukung oleh Ibu Chantika Aqidatun Nadhiroh. Mahasiswi jurusan S1 HKn tersebut menegaskan bahwa melalui kegiatan Pondok Ramadan ini juga dapat melatih kerja sama, gotong royong, kekeluargaan, serta meningkatkan rasa persaudaraan satu sama lain.
Bapak Perdana Arief Sandy, S.Pd. mengungkapkan rasa kagum beliau terhadap suksesi acara Pondok Ramadan tahun 2022 ini. “MasyaAllah, kegiatan Pondoh Ramadan tahun ini amat sangat meriah pokoknya. Meskipun anak-anak sedang berpuasa, mereka tetap antusias mengikuti lomba-lomba hingga buka bersama satu sekolah,” tutur Pak Arief penuh semangat. Guru Matematika tersebut menuturkan harapan agar acara tahun depan bisa lebih bermanfaat dan meriah lagi.
Sebagai pembina BDI sekaligus ketua pelaksana Pondok Ramadan 1443 H, Bapak Mukarom, M.Pd., mengucapkan rasa syukur tiada henti atas kekompakan dan kerja sama seluruh sivitas SMANAS. “Senang rasanya bercampur haru terkhusus untuk tim panitia BDI dan OSIS-MPK. Terima kasih atas totalitas untuk membatu kegiatan ini,” terang Pak Mukarom. Guru Agama Islam tersebut juga berharap semoga kegiatan ke depan terus mengalami peningkatan. “Saya optimis tahun depan akan lebih lagi apalagi didukung oleh para peserta lomba yang sangat luar biasa,” tegas Pak Mukarom.(hm//bya)