Peresmian Mushola Al-Huda SMP-SMA Nasional Malang

Tingkatkan Religiusitas untuk Menjawab Tantangan di Era Globalisasi

Mushola Al-Huda yang berdiri kokoh di area SMP dan SMA Nasional Malang telah diresmikan oleh Ketua Yayasan P2PUTN Malang, Bapak Ir. Kartiko Ardi Widodo, M.T. Acara yang digelar penuh khidmat tersebut juga dihadiri oleh jajaran petinggi institusi di lingkup P2PUTN Malang, Wakil Rektor ITN II Malang, Ir. Gaguk Sukowiyono, M.T., Kepala SMK Nasional Malang, Drs. Rusdi, M.Si., Kepala SMA Nasional Malang, Soni Syarifuddin, S.Pd., Kepala SMP Nasional Malang, Kukuh Widartono, S.Pd., beserta Ketua RW 11, Bapak Didik Prasetyo dan Ketua RT 08, Bapak Mahmud Zunaidi, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Selain itu, acara peresmian mushola yang diselenggarakan pada Senin (25/4) ini dipadati oleh seluruh bapak ibu guru dan karyawan, siswa-siswi pengurus OSIS SMP dan SMA Nasional Malang, serta tim Badan Dakwah Islam (BDI) SMA Nasional Malang. Acara dibuka dengan penampilan memukau dari Hubbul Wathan, tim banjari SMP Nasional Malang. Acara dilanjutkan dengan persembahan berupa lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah berturut-turut oleh Siti Khusnul Aisiah, siswi SMA Nasional Malang, dan Keyvonia Gadis Feldha, siswi SMP Nasional Malang. Kemudian, hadirin menyanyikan Indonesia Raya dipandu oleh Bu Nurul Khasanah, S.Pd.

“Jika kita melihat kilas balik dari mushola SMP-SMA Nasional Malang yang masih berupa kelas, kini Alhamdulillah berkat dukungan penuh dari yayasan P2PUTN Malang, berdirilah sebuah mushola Al-Huda yang luar biasa,” ungkap Bapak Kukuh dalam sambutannya. Kepala SMP Nasional Malang tersebut juga menyatakan harapan beliau agar mushola Al-Huda ke depan dapat menjadi pusat peribadatan serta menjadi sarana untuk melakukan pembelajaran khususnya terkait keagamaan. “Sekali lagi kami benar-benar berterima kasih kepada yayasan P2PUTN Malang. Kita akan gunakan mushola ini dengan sebaik-baiknya,” tambah Pak Kukuh.

Selaras dengan Pak Kukuh, Kepala SMA Nasional Malang juga menyatakan rasa syukur dan terima kasih beliau atas dibangunnya mushola Al-Huda di area SMP-SMA Nasional Malang. “Sesuai dengan empat sifat utama Rasulullah SAW, yakni shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagai lembaga pendidikan, kita harus mengutamakan karakter,” ungkap Bapak Soni. Beliau menegaskan bahwa melalui mushola Al-Huda tersebut, semoga dapat menjadi pondasi keimanan yang kuat serta dapat membantu membentuk karakter siswa-siswi SMP dan SMA Nasional Malang. “Dengan adanya mushola ini, kita akan bersinergi satu sama lain antara SMP dan SMA Nasional Malang untuk bekerja sama dalam bidang pendidikan serta dapat melakukan kegiatan keagamaan sehingga anak-anak kita menjadi generasi berakhlak mulia,” tutur Pak Soni menutup sambutannya.

Di sisi lain, kondisi dunia yang begitu destruktif utamanya dalam bidang pendidikan akhirnya membuat pemerintah memikirkan segala cara yang efektif untuk menyelamatkan anak-anak bangsa. “Saat pandemi lalu, pemerintah dengan merdeka belajar berusaha untuk melakukan terobosan terbaru dalam pembelajaran sehingga membuat anak-anak tidak jenuh karena pembelajaran yang bersifat monoton,” ungkap Ketua Yayasan P2PUTN Malang. Bapak Ir. Kartiko juga menjelaskan bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi oleh para pendidik, utamanya dalam membentuk karakter siswa. “Semoga melalui peresmian mushola Al-Huda ini dapat membantu menjawab tantangan yang harus dihadapi, utamanya oleh kepala SMP dan SMA Nasional Malang,” harap beliau. Selain itu, Pak Kartiko juga berharap semoga seluruh civitas SMP dan SMA Nasional Malang dapat memanfaatkan mushola Al-Huda dan memberikan pengaruh baik bagi daerah sekitarnya.

Usai memberikan sambutan, Bapak Kartiko diikuti seluruh jajaran petinggi institusi di lingkup P2PUTN Malang berjalan menuju depan mushola untuk memotong pita dan menandatangani prasasti peresmian mushola Al-Huda SMP-SMA Nasional Malang. Acara dilanjutkan dengan pengambilan foto bersama di area pelataran mushola Al-Huda. Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Bapak Drs. H. Harnadi Iswandi, M.Si., salah satu pengurus yayasan P2PUTN Malang.

Banyak harapan mengalir dengan diresmikannya mushola Al-Huda di lingkup SMP-SMA Nasional Malang. Salah satunya dari Ketua OSIS SMP Nasional Malang yang menuturkan rasa syukurnya karena telah dibangun mushola Al-Huda. “Semoga menjadi sarana keagamaan yang penuh hikmah dan dapat dimanfaatkan oleh kita untuk menempa ilmu-ilmu keagamaan,” tutur Riskulloh Izzatul Ibad. Senada dengan Riski, Muhammad Bayu Nesta Ramadani juga mengungkapkan harapannya agar mushola Al-Huda dapat bermanfaat bagi warga SMP dan SMA Nasional Malang. “InsyaAllah dapat mempermudah siswa-siswi untuk beribadah dan menjalankan kegiatan Islami dengan lebih maksimal,” ujar Ketua BDI SMA Nasional Malang tersebut.

Sebagai salah satu pengisi acara dalam peresmian mushola Al-Huda, Keyfonia berharap mushola tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa-siswi SMP dan SMA Nasional Malang untuk selalu beribadah tepat waktu. Selain itu, Didin Putri Pratiwi, siswi SMANAS kelas XI juga mendoakan agar mushola Al-Huda ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh warga “Nasional”.

Harapan dan doa juga ditorehkan oleh Bapak dan Ibu guru SMP dan SMA Nasional Malang. Seperti halnya Ibu Ira Ariesta Bakti, S.Pd. yang menyampaikan rasa bahagia dan harunya atas pembangunan mushola Al-Huda di lingkungan SMP dan SMA Nasional Malang. “Selain dapat menambah sarana prasarana, semoga mushola ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan utamanya bidang keagamaan,” terang guru Matematika SMP Nasional Malang tersebut.

Di sisi lain, Bapak Suwandi, S.Pd. berpesan agar warga SMP dan SMA Nasional Malang dapat merawat semua isi dan peralatan di dalam mushola Al-Huda. “Jamaahnya juga harus lebih banyak ke depan. Semoga bisa menjadi tempat mengaji, belajar Al-Qur’an, serta menjadi pintu kesuksesan anak-anak kelak,” tutur guru Penjaskes SMANAS tersebut. Selaku guru Agama Islam SMANAS, Bapak Mukarom, M.Pd. merasa bahagia atas peresmian mushola Al-Huda oleh yayasan P2PUTN. “Alhamdulillah, sekarang sudah layak dan memiliki bentuk sangat bagus lazimnya seperti mushola. Mudah-mudahan bisa memberikan spiritdan motivasi bagi peserta didik untuk bisa meningkatkan ibadahnya dan membentuk karakter mulia,” jelas pembina BDI tersebut. Pak Mukarom menegaskan bahwa gangguan dan tantangan di era globalisasi ini lebih banyak mengarah pada hal negatif. “Semoga mushola Al-Huda mampu membentuk ghirah yang cenderung menuju masjid atau mushola,” pungkas beliau.(hm//bya)

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on print
Share on email

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Close Menu