Dengan berjas almamater abu-abu, siswa baru SMANAS melangkah untuk meraih ilmu dan pengalaman baru menuju SMA Nasional Malang. Serupa dengan Pra-MPLS, kegiatan MPLS ini diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut pada Senin-Rabu (18-20/7). Beberapa serangkaian acara disiapkan untuk diikuti seluruh siswa guna membangun insan mulia dan berintegritas tinggi.
MPLS hari ke-1
MPLS diawali dengan upacara bendera sekaligus peresmian acara oleh Bapak Soni Syarifuddin, S.Pd. “Ayo, tata niat bersama sebelum kita mengikuti kegiatan MPLS ini. Ingat bahwa kalian bukan anak SMP lagi. Sudah SMA, saatnya menata diri,” ungkap Pak Soni. Beliau juga menekankan bahwa seluruh siswa SMANAS wajib mulai menanamkan profil pelajar Pancasila. “Mari menjadi siswa yang berkarakter dan unggul,” tegas beliau.
Usai upacara bendera, siswa-siswi SMANAS mengikuti materi di aula SMANAS. Materi pertama meliputi pengenalan kurikulum sekolah dan cara belajar efektif. “Semua berawal dari diri kita sendiri. Kita yang harus bisa berkomitmen kepada diri kita untuk mengatur waktu antara belajar, berorganisasi, ataupun kegiatan lainnya,” tutur Bu Ismiatul Fadillah, S.Pd. sebagai pemateri.
Setelah itu, terdapat pemaparan terkait visi, misi, program kegiatan, dan pendidikan karakter oleh Bapak Kepala SMA Nasional Malang. Dilanjutkan dengan penjelasan dari Bu Dhea dan Bu Eka selaku tim tatib SMANAS. Beliau mengenalkan beberapa budaya seperti kebiasaan 5S, SMANAS Radio, M-Gopek, dan tata tertib yang perlu diketahui dan dipatuhi oleh seluruh siswa baru. “Ingat, peraturan ada bukan untuk dilanggar, melainkan untuk dipatuhi,” ungkap Bu Dhea. Dalam sambutan lain, Bu Eka juga memaparkan tentang ketentuan seragam serta cara berpakaian yang baik dan benar.
Usai pemaparan materi, salah satu peserta MPLS mengungkapkan pendapatnya. “Meski lelah karena harus duduk seharian di ruangan, tapi acaranya seru dan semua materinya bagus dan informatif,” tutur Naufal, peserta MPLS asal SMPN 1 Bululawang.
MPLS hari ke-2
Beberapa motivasi disampaikan oleh Bapak Kepala SMANAS dalam sambutan di apel pagi MPLS hari kedua (19/7). “Fokus mencari apa kelebihan kalian, sehingga ayo selalu diasah supaya kalian bisa menjadi orang sukses,”ujar Pak Soni. Beliau menegaskan bahwa setiap siswa memiliki fitroh atau bakat masing-masing. “Apa pun yang kalian peroleh dari SMANAS, maka itu akan kembali kepada diri kalian masing-masing,” tutur Pak Soni.
Selain itu, Pak Soni mengingatkan bahwa di masa muda, kita harus semakin semangat membekali diri untuk menjadi orang sukses. “Harus ada target mumpung kalian masih muda. Silakan kalian tulis. Manfaatkanlah lima perkara, sebelum lima perkara,” tegas beliau menutup sambutan.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan materi tentang pengenalan wawasan wiyata mandala oleh Bu Evien selaku Waka Sarana Prasarana SMANAS. Seluruh siswa dikenalkan beberapa ruangan kelas, ruang multimedia, kamar mandi, dan lain sebagainya. “Di sini adalah rumah kita bersama, jadi ayo kita jaga dan rawat bersama-sama utamanya seluruh fasilitas sarana prasarana yang ada di lingkungan SMANAS,” ujar Waka Sarpras tersebut.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Di sana, siswa baru dikenalkan dengan budaya smart society melalui rekayasa dan teknologi serta dilanjutkan dengan pemaparan masing-masing kepala program studi yang ada di ITN. Salah satunya Pak Aladdin, Kaprodi Teknik Mesin. Beliau menegaskan bahwa untuk masuk ke jurusan Teknik Mesin tidak perlu khawatir meskipun dari SMA. “Sebab, akan ada metode mengajar yang kreatif dan inovatif seperti pendekatan lewat jokes untuk membuat mahasiswa merasa senang dan mudah memahami materi,” ungkapnya.
Berbagai kesan baik diungkapkan peserta MPLS. “Bagian yang paling saya suka adalah bisa melihat langsung PLTS di ITN. Saya mendapat banyak ilmu dari kakak mahasiswa di sana,” ungkap Jasmine Aulia, alumnus SMPN 2 Wagir. Selain itu, Chelsea, alumnus SMPN 2 Wagir, juga menyatakan bahwa dengan kegiatan outdoor seperti di ITN bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Memang, seluruh siswa dikenalkan tentang Pembangkit Tenaga Listrik Surya (PLTS) dan power house yang ada di ITN Malang. PLTS berkapasitas 500 MWp tersebut dapat memberikan energi listrik pada seluruh bangunan di ITN sehingga tidak perlu tersambung ke listrik pusat di PLN.
MPLS hari ke-3
Banyak kegiatan yang telah diikuti oleh siswa baru SMANAS selama MPLS dua hari berturut-turut. Tetapi, hal tersebut tidak memadamkan semangat mereka untuk beraksi di MPLS hari ketiga. Diawali dengan outbound, siswa-siswi SMANAS disuguhi beberapa macam permainan seru untuk memadukan kekuatan, pikiran, dan kekompakan di lapangan SMANAS. “Tentu, yang paling seru adalah dapat hadiahnya juga,” ujar Saiful Arif, salah satu alumni SMP Kartini Malang.
Setelah itu, siswa baru diberikan pemaparan tentang karakter yang perlu dimiliki oleh siswa-siswi SMANAS. “Beberapa karakter yang perlu dimiliki oleh remaja adalah bangun dan mencoba berkarya, berwawasan dan belajar, berinisiatif, melakukan perubahan, dan berpartisipasi dalam prestasi,” tegas Bu Riska selaku pemateri pengenalan karakter remaja. Selain itu, beliau menekankan bahwa sebagai siswa baru, juga perlu untuk membangun semangat baru, target baru, dan juga mindset baru untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Kemudian, siswa baru disuguhkan sebuah video yang merepresentasikan 15 ekstrakurikuler di SMANAS. Sebuah pentas seni meriah juga digelar sebagai puncak acara MPLS. “Saya bangga menjadi bagian dari SMANAS. Di sini kami bisa meluapkan segalanya contohnya di panggung pentas seni di MPLS ini,” ungkap Dwi Ilma, peserta MPLS alumnus MTs Bustanul Ulum.
Demo ekskul dan pentas seni di MPLS hari terakhir tersebut ternyata berhasil memberikan suntikan motivasi yang luar biasa bagi seluruh siswa baru dalam mengembangkan bakat dan minatnya. “Saya berharap bisa mengembangkan potensi saya di SMA Nasional Malang ini utamanya dalam bidang voli,” harap Risda Aidil, alumnus SMPN 1 Wagir.
“Selamat datang untuk seluruh siswa baru SMANAS. Semoga bisa menjadi bagian yang hebat dan ayo berkarya serta berprestasi bersama-sama,” ujar Fatikha, ketua OSIS SMANAS. Bapak Mustafa, sebagai salah satu pembina OSIS, juga menyatakan rasa bangganya kepada seluruh siswa-siswi SMANAS. “Semoga melalui MPLS ini dapat menjadi titik balik yang luar biasa bagi anak-anak yang masih berada di masa transisi antara jenjang SMP dan SMA,” ungkap guru Bahasa Indonesia ini.
Serupa dengan Pak Mustafa, Pak Budi Santoso juga merasa kagum karena angkatan siswa baru ini hampir seluruhnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. “Mereka bisa menampilkan bakat-bakat hebat seperti silat, stand up comedy, menyanyi, dan lainnya dengan sangat memukau. Banyak sekali bibit-bibit unggul yang dapat dipoles nantinya,” tutur guru Seni Budaya tersebut.(hm//bya)