Pondok Ramadan #2 (10 April 2022)
Bulan Ramadan memasuki tanggal 10 Ramadan 1443 Hijriyah. Semakin banyak hari yang terlewati di bulan puasa, banyak juga kegiatan-kegiatan positif yang harusnya sudah dijalani. Seperti kegiatan Pondok Ramadan hari kedua (12/04) di SMA Nasional Malang, siswa-siswi beserta bapak ibu guru dan karyawan berlomba-lomba untuk melakukan kegiatan positif.
Suara sorak sorai seluruh siswa siswi beserta bapak ibu guru bergemuruh memenuhi ruang aula SMANAS. Semua bergembira untuk menyambut para peserta lomba azan dan qiroah. “MasyaAllah luar biasa, berkesan di pikiran dan hati saya, insyaAllah semoga bermanfaat untuk pengembangan diri, mencintai Allah dengan Islam dan Al-Qur’an,” ungkap Khusnul Nur Asiyah XI IPS 3. Salah satu peserta lomba qiroah ini mengaku sangat senang bisa mengikuti lomba dalam acara Pondok Ramadan. “Bagi saya itu sangat tidak mudah, tetapi jika kita mau untuk belajar, pasti akan terasa lebih nikmat,” tambah Khusnul.
Selain itu, Rifky Miftahul X IPA 2 menyatakan bahwa dia sangat gugup saat mengumandangkan azan karena harus tampil di depan teman-teman dan kakak tingkat yang tidak dikenal. “Beda banget suasananya jika dibandingkan ketika lomba di pondok saya, tapi saya senang setelah lombah azan di SMANAS setidaknya bisa melepaskan uneg-uneg karena di pondok banyak saingan,” tegas salah satu santri di Pondok Pesantren Miftahul Jannah Pakisaji itu.
Amalia Nessa, salah satu supporter X IPA 1, mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti Pondok Ramadan di SMANAS. “Acara Pondok Ramadan di SMANAS hari pertama sampai hari kedua sangat menginspirasi dan seru karena ada berbagai macam perlombaan yang keren,” tutur Nessa. Dia menambahkan bahwa kegiatan Pondok Ramadan ini juga bisa membuat siswa-siswi SMANAS menjadi lebih aktif walaupun sedang menjalankan ibadah puasa.
Tanggapan positif disampaikan oleh Bapak Mukarom, M.Pd. terkait pelaksanaan kegiatan lomba dalam Pondok Ramadan di hari kedua ini. “Alhamdulillah, kegiatannya semakin baik dan lancar. Kekompakan dari anak-anak, panitia, dan bapak ibu guru juga luar biasa,” ucap pembina Badan Dakwah Islam (BDI) SMANAS tersebut. Pak Mukarom mengaku sangat bangga pada program Pondok Ramadan tahun ini karena melibatkan anggota BDI secara penuh sebagai panitia. “Anak-anak jadi bisa terlatih jiwa kepemimpinannya,” ungkap beliau. Guru Agama Islam tersebut juga menambahkan bahwa melalui kegiatan lomba di Pondok Ramadan ini banyak bibit-bibit unggul yang bermunculan khususnya di bidang Agama Islam.(hm//bya)