“Alfatihah merupakan ummul quran karena di dalamnya ada banyak pelajaran, terutama tentang bersyukur dan berterima kasih,” tegas Drs. Rusdi, M.Si. dalam tausiah pagi setelah doa. Setelah itu, para siswa diinstruksikan untuk mengambil gawai masing-masing. Pada momentum 25 November, para siswa diajarkan untuk pandai berterima kasih, khususnya kepada guru. “Silakan hubungi guru mengaji, guru TK, guru SD, guru SMP, dan semua guru yang telah mengajar kalian, ucapkan terima kasih,” tutur Kepala SMA Nasional Malang. Para siswa dibebaskan dari pelajaran, tugasnya hanya memberi ucapan terima kasih kepada guru-guru.
Momentum hari guru 2020 ini diwarnai dengan hal yang berbeda di SMA Nasional Malang. Bapak dan ibu guru berbaris di lobi. Seluruh siswa berbaris di depan kelas, kemudian berjalan beriringan bersalaman dan mengucapkan selamat hari guru kepada dewan guru SMA Nasional Malang satu per satu. Mereka berjalan memutar sambil diiringi lagu Terima Kasihku. Perasaan haru tidak dapat dibendung, tetesan air mata pun jatuh. Tidak hanya di kalangan siswa, para guru juga tersentuh dengan momentum pada Rabu (25/11) tersebut.
Pak Rusdi menuturkan, filosofi berterima kasih sangat besar. “Jika kita pandai berterima kasih, tidak akan ada pertengkaran. Kita tidak akan sibuk menyuruh anak-anak salat karena kaki dan tangannya pasti tergerak sendiri untuk berangkat, karena mereka bersyukur, berterima kasih,” papar Pak Rusdi. Beliau juga menjelaskan bahwa jika manusia pandai berterima kasih, tidak akan ada perselisihan dengan teman, tetangga, dan sesama. Selain itu, ucapan terima kasih kepada guru ini penting dilakukan karena siswa harus ingat bahwa mereka bisa berdiri sampai sekarang atas jasa bapak dan ibu guru terdahulu. “Tanpa guru-guru, kita bukan siapa-siapa,” tegas beliau.
Usai acara bersalaman keliling, dewan guru dan staf melaksanakan rapat di ruang Wakasek. Di sela-sela rapat, tiba-tiba pintu diketuk. Para siswa masuk ruangan sambil menyanyikan Terima Kasihku. Mereka membawa sebuah tumpeng dan perwakilan masing-masing kelas membawa kado. Lalu, mereka mendatangi wali kelas masing-masing. “Ketika kalian datang, bukan suara kalian yang indah, tetapi hati kalian yang indah. Bukan kado pemberian kalian yang bermakna, tetapi hati kalian yang bermakna,” ungkap Pak Rusdi sambil menahan air mata. “Semoga Allah memberi kami kesempatan untuk bisa melihat kalian sukses, kalian kaya, kalian jadi orang besar,” tegas Pak Rusdi penuh haru yang diamini guru dan siswa.
“Hari ini penuh kejutan, semuanya kejutan. Kami tidak tahu kalau ada acara karena pandemi, mungkin tidak ada acara semeriah tahun lalu,” ungkap Bu Novia Dewi Rohmawati. Meski demikian, Bu Novi terkesan dan memiliki harapan besar untuk para siswa. “Anak-anakku SMANAS jadilah generasi yang tangguh dan sukses di masa depan,” ujar Guru Biologi tersebut. Senada dengan Bu Novi, Bu Ismi Nurianti juga mengaku terkejut. “Peringatan hari guru di SMANAS tahun ini cukup unik karena mereka membuat surprise yang para guru tidak tahu,” tutur guru Geografi tersebut. Bu Nuri menuturkan, di grup WhatsApp kelas pun tidak terlihat akan ada aktivitas di hari ini. Semua seperti biasa saja. “Saya sangat terkesan dengan acara hari ini. Sukses juga untuk pengurus OSIS yang bisa menggiring adik-adik untuk bergerak dan berterima kasih,” ungkap Wali Kelas X IPS 4 itu.
Kesan yang sama juga disampaikan oleh Maret Tika Wulandari. Maret mengaku, tahun ini merupakan kesempatan terakhirnya merayakan hari guru di SMANAS. “Saya terharu, tapi agak sedih karena tidak semua siswa kelas XI ikut,” ujar siswa XII Soshum A tersebut. Sejalan dengan Maret, Febi Ardila Pramestika juga merasakan hal yang sama. Meski demikian, mereka tetap terkesan dengan acara hari ini. “Semoga guru-guru selalu sehat dan semakin dekat dengan para siswa,” ujar Febi. Perasaan yang sama disampaikan Avenica Purwa Lindiana. “Kami berharap, bapak dan ibu guru selalu sehat, sekolah semakin sukses, maju, dan terus berprestasi,” ungkap Aven.(bya)
This Post Has One Comment
Lilik R
25 Nov 2020Selamat Hari Guru teman2 dSMANAS tercinta