Hari pertama masuk sekolah pascalibur Idulfitri di SMA Nasional Malang (SMANAS) diisi dengan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional beserta halalbihalal. Dengan penuh semangat, siswa-siswi SMANAS dalam balutan seragam batik merah putih mengikuti upacara penuh khidmat. Acara diawali dengan doa bersama, lalu para peserta upacara dikondisikan di lapangan pada Kamis (20/5) pagi. “Acaranya sangat meriah, berkesan, dan penuh makna,” celetuk Rico Dwi Candra Irawan, salah satu siswa X atlet.
Seolah menyepakati pernyataan Rico, Bapak Drs. Rusdi, M.Si. memberikan suntikan semangat luar biasa melalui sambutan beliau. Kepala SMANAS tersebut memaparkan tiga tujuan utama pentingnya memperingati hari kebangkitan nasional. “Pertama, agar generasi muda bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Kedua, memupuk rasa persatuan dan kesatuan. Ketiga, menggunggah jiwa kita untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Pak Rusdi penuh semangat. Beliau juga berpesan agar generasi muda mampu melawan penjajah dan tidak membiarkan sejengkal pun tanah bangsa Indonesia diambil pihak asing.
Usai pembacaan doa, Pak Rusdi meminta seluruh siswa membentuk formasi lingkaran dan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengajak siswa untuk melakukan terapi berupa mengangkat tangan ke atas, ke depan, dan ke samping guna meningkatkan daya konsentrasi siswa serta menurunkan sifat ego mereka. “Jangan pernah merasa lebih hebat dari yang lain. Kalian yang tidak mau bergerak, berarti kalian sombong. Jangan menjadi orang sombong,” pesan laki-laki kelahiran Sumenep tersebut.
Meski awalnya disertai rasa malu dan ragu-ragu, akhirnya Pak Rusdi berhasil meyakinkan para siswa untuk bisa saling kompak satu sama lain. Antusiasme para siswa tak dapat terelakkan. Banyak respons positif berdatangan baik dari siswa dan guru. “Semoga setiap tahun diadakan acara upacara dan halalbihalal seperti ini,” tutur Isma Nur Azizah, siswi kelas XI IPS 1.
Sejalan dengan Isma, Santi Andriani mengaku bahwa upacara dan halalbihalal memberi pengalaman baru baginya. Siswi X IPA 2 itu juga berharap agar agenda seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun. Demikian pula Mariska Erma Firnanda. “Acara ini mampu memberikan semangat baru bagi saya, terutama pelajaran-pelajaran untuk menjalani kehidupan yang akan kita jalani,” ungkap Mariska. Siswi XI IPA 1 tersebut juga senang karena acara ini dapat memupuk kebersamaan di antara guru dan siswa.
Ternyata, upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional sekaligus halalbihalal ini berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Harapan-harapan tersebut dapat menyisir ke seluruh lapisan sivitas akademika SMANAS. Soni Syarifudin, S.Pd. turut berpesan agar para siswa berusaha meningkatkan potensi dirinya. Menurut Pak Soni, momentum Hari Kebangkitan Nasional sangat pas untuk membangkitkan semangat para siswa agar meningkatkan kompetensi diri sehingga menjadi manusia yang unggul. “Tantangan yang dihadapi di depan semakin banyak, persaingan semakin ketat. Anak-anak harus berjuang meningkatkan kompetensi mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang,” tegas guru Kimia tersebut.
Tidak hanya halalbihalal guru, karyawan, dan siswa, dewan guru dan karyawan juga melaksanakan halalbihalal dengan Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) Malang. Ketika pelaksanaan halalbihalal, Ir. Kartiko Ardi Widodo, M.T. berpesan agar sivitas SMANAS selalu bekerja dengan hati dan diniati ibadah. Selain itu, juga harus mampu berinovasi untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman apalagi dalam kondisi pandemi. “Ibarat ketika kita berkebun, kita tanam bunga, lalu dirawat dengan baik, disiram air dan diberi pupuk agar tumbuh dengan baik,” ungkap Ketua Yayasan P2PUTN Malang tersebut. (hm//bya)