Pondok Ramadan #3
Gelar lomba hafalan Qur’an dan komikstrip sebagai lanjutan dari kegiatan Pondok Ramadan berhasil menghipnotis seluruh siswa-siswi SMANAS Rabu (13/04) pagi. Memasuki hari ketiga, tampak ruang aula dipadati oleh seluruh siswa-siswi beserta wali kelas dan juga bapak ibu dewan juri lomba hafalan sambung ayat Qur’an. “Alhamdulillah hari ketiga ini, semangat anak-anak mengikuti serangkaian acara Pondok Ramadan masih terjaga. Di aula SMANAS, berkumpul generasi Qur’ani yang masyaAllah menenangkan hati ketika siswa/siswi melantunkan ayat suci dengan lantunan dan tajwid yang benar,” ungkap Ibu Fikriatunnisa’ Ramadhana, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris yang kerap dipanggil Miss Vivin tersebut begitu sangat bangga melihat para peserta penghafal sambung ayat Al-Qur’an. “Terlihat wajah-wajah peserta hafalan Qur’an adalah anak-anak yang tergolong terbaik dan berprestasi di kelasnya secara akademik. Hal ini menunjukkan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan untuk menjadi beban berat,” ucap Miss Vivin penuh haru. Beliau menegaskan bahwa anak yang biasa menghafal Al-Qur’an secara otomatis akan terbentuk menjadi pribadi yang disiplin dalam mengatur waktu untuk hafalan maupun belajar sehingga prestasi akademik mereka tetap seimbang dengan hafalannya.
Sebagai salah satu peserta lomba hafalan Al-Qur’an, Febi Nurjannah menyatakan bahwa melalui kegiatan tersebut dapat menyadarkan diri sendiri agar lebih dekat dengan Al-Qur’an. “Awalnya saya merasa deg-degan saat mengikuti kegiatan Pondok Ramadan, tetapi seiring mulai berjalan, acaranya terasa seru dan tidak membosankan,” tambah siswi kelas X IPA 2 tersebut.
Di sisi lain, Anggareksa Rosadi mengaku bahwa hafalan dari peserta lain bisa dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi karena menurutnya orang yang hafal Al-Qur’an secara umum memiliki intensitas bacaan dan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi sekaligus pedoman hidup. “Saya sangat senang dapat berpatisipasi dalam lomba hafalan Al-Qur’an. Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya dapat dan terimakasih untuk SMANAS sudah memberi wadah untuk belajar dan berproses,” ujar siswa kelas XI IPS 2 tersebut. Anggareksa juga berpesan untuk bisa komitmen waktu untuk menghafal dan mengulang Al-Qur’an.
Di ruang kelas X IPS 1 terdapat perwakilan kelas X dan XI yang berjuang untuk mengerahkan kemampuan dan bakat mereka dalam bidang menggambar sebuah komikstrip. Tampak mereka sangat antusias dalam menuangkan ide-ide mereka dalam membuat rangkaian gambar disertai dialog khusus. “Lomba komikstrip seru dan menyenangkan,” tutur Wahyu Usnaeni XI IPA 1. Salah satu peserta komikstrip tersebut juga mengaku bahwa kegiatan lomba selama Pondok Ramadan ini bisa melatih kekompakan seluruh siswa khususnya kelas XI IPA 1.
Bapak Akhmad Mustafa, S.S., S.Pd. juga merasa sangat terkesan dengan kekompakan seluruh siswa dalam mengikuti kegiatan di Pondok Ramadan khususnya di hari ketiga ini. “Semoga bukan hanya kekompakan yang terasah, tetapi kegiatan di Pondok Ramadan ini bisa membangun karakter siswa utamanya dalam bidang keagamaan,” harap salah satu guru Bahasa Indonesia tersebut.(hm//bya)