Tim Kimia SMA Nasional Malang berhasil meraih Juara II Olimpiade NITRON UM 2020. NITRON merupakan kegiatan lomba kimia nasional bergengsi tingkat SMA/MA/SMK Sederajat di Indonesia. NITRON merupakan jebolan program kerja dari organisasi unggulan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang (UM). Dalam olimpiade yang diselenggarakan pada 3, 10, dan 11 Oktober 2020 itu, SMANAS mengirim dua tim, yakni tim A yang diwakili oleh Susilowati dan Manda Rhisma Azkiatusholikha dan tim B diwakili oleh Anisah Putri Wardani dan Sintia Tri Wulandari.
Cerita hebat empat siswa dari kelas XII SAINTEK A tersebut dibuktikan dengan keberhasilan mereka dalam menduduki urutan pertama untuk tim A dan keempat untuk tim B untuk melanjutkan perjuangan sebagai semifinalis. Sayangnya, tim B belum beruntung, sedangkan tim A lolos ke babak lima besar. “‘Hancur-hancuran’, kata mutiara dan motivasi Pak Soni yg selalu mendobrak semangat kami,” ungkap Susilowati penuh semangat. Melalui perjuangan hancur dan lebur tersebut, Susilowati dan Manda akhirnya mampu unggul atas SMK-SMAK Bogor dan merebut piala kebanggaan untuk dipersembahkan kepada SMA Nasional Malang.
Tentunya perjuangan Susilowati dan Manda hingga berlenggang di grand final tidak semulus yang dikira. Banyak juga hambatan yang dialami saat proses persiapan olimpiade. Manda menyatakan bahwa dia masih sering lupa terhadap materi baru yang diajarkan sehingga perlu mengulang berkali-kali untuk memahami suatu teori. “Kurang cekatan juga dalam mengerjakan soal-soal,” tambah Manda. Namun, di balik pahitnya perjuangan yang mereka lalui, banyak hikmah yang didapatkan. Susilowati dan Manda mengaku bahwa mereka bisa mendapatkan banyak hal baru, pengalaman baru, ilmu baru, hingga teman baru.
Rasa syukur dan kegembiraan tak henti terpancar dari sorot mata kedua siswi tim A olimpiade Kimia tersebut. “Alhamdulillah, bersyukur bisa mengikuti olimpiade NITRON UM 2020. Gak nyangka aja bisa berjuang sampe grand final,” ungkap syukur Susilowati. Senada dengan Susilowati, Manda pun mengucapkan rasa syukurnya yang paling dalam karena masih diberikan kesempatan untuk mengikuti event olimpiade ini di penghujung masa sekolahnya. “Ini semua karena keuletan pembimbing Kimia SMANAS, Pak Soni, yang tanpa hentinya memotivasi kami. Semoga bisa jadi motivasi bagi siswa-siswi SMANAS serta melahirkan bibit-bibit yang lebih unggul di bidangnya masing-masing,” harap Manda.
Begitu pula yang dirasakan oleh sang pembimbing Kimia, Soni Syarifuddin, S.Pd. Beliau merasa bangga hingga tak kuasa menahan air mata melihat Susilowati dan Manda berjuang di bidang keilmuannya, terutama dalam ilmu Kimia sehingga mengantarkan mereka berdua menjadi juara. “Syukur Alhamdulillah, akhirnya Tim Kimia yg terdiri atas Susilowati dan Manda Rhisma bisa menorehkan prestasi tingkat nasional, mendapatkan piala serta medali juara,” ungkap guru yang juga mengajar mapel Prakarya tersebut.
Pak Soni berpesan untuk anak didiknya untuk tidak berpuas diri dengan hasil yang telah diraih karena masih banyak ilmu Allah yang tidak terbatas. “Masih banyak pengetahuan Kimia yang perlu didalami dan jadikan itu semangat untuk tholabul Ilmi lillahi ta’ala,” tambah beliau. Selain itu, Pak Soni berharap agar anak-anak tetap bisa membantu beliau untuk membimbing adik kelas ke depan. “Insyaallah target tahun depan adalah lolos OSN hingga tingkat nasional,” ungkap Pak Soni berapi-api. (hm//bya)