“Saya harus sukses. Saya harus membahagiakan orang tua saya. Saya harus kaya…” demikian seruan seluruh peserta didik baru SMA Nasional Malang yang dikumpulkan di gelombang I. Mereka dipandu oleh Drs. Rusdi, M.Si. sambil mengangkat tangan kanan, lalu kiri sebagai salah satu ikrar mereka untuk menjadi orang sukses di masa depan.
SMA Nasional yang telah lebih dahulu diserbu ratusan pendaftar melaksanakan satu program untuk peserta didik baru, yakni Penandatanganan Pakta Integritas Peserta Didik Baru SMA Nasional Malang tahun pelajaran 2020/2021. Penandatanganan pakta integritas gelombang I dilaksanakan pada Senin (8/6) dan bertempat di aula SMA Nasional Malang. Penandatanganan pakta integritas ini dilaksanakan dengan dua gelombang karena situasi pandemi. Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
Saat melakukan proses presensi, panitia OSIS membagikan masker bertuliskan SMA Nasional Malang kepada seluruh peserta didik baru yang hadir dalam acara tersebut. Selain itu, mereka juga diperiksa suhu tubuhnya, menggunakan hand sanitizer, serta duduk di tempat yang berjarak 1,5 meter antarsiswa.
Dalam proses pengondisian peserta didik baru, mereka disuguhkan penampilan dari SMANAS Band yang berhasil menghipnotis mereka. Bahkan ada beberapa di antara peserta didik baru yang sudah berani unjuk gigi sebagai seorang vokalis dan drummer serta beraksi bersama kakak tingkat mereka. Setelah itu, acara inti dimulai dengan dipandu langsung oleh Kepala SMA Nasional Malang, Drs. Rusdi, M.Si. Beliau memimpin doa bersama terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar bersama seluruh bapak dan ibu guru guna menyulut api semangat seluruh peserta didik baru.
“Saya tidak ingin punya murid yang lulus dari sini tidak kerja. Oleh karena itu, bagi yang bercita-cita kerja, saya bekerja sama dengan BLK Singosari dan Wonojati untuk menempa kalian selama tiga bulan dan bisa langsung masuk ke perusahaan,” tutur Pak Rusdi sembari memberikan informasi terkait siswa yang ingin melanjutkan kerja pascalulus SMA. Selain itu, beliau juga menambahkan informasi terkait siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. “Hebatnya, 67% dari seluruh siswa yang mendaftar ke perguruan tinggi diterima tanpa tes dan 100% mendapatkan beasiswa,” tambah beliau memberikan motivasi.
“Saya tidak melihat masa lalu kalian. Tidak penting masa lalu kalian bagaimana, karena yang terpenting bagi saya adalah ke depannya bagaimana,” ungkap Ketua MKKS Se-Kota Malang ini. Pak Rusdi juga menekankan kepada seluruh peserta didik baru bahwa mereka tidak perlu sok menjadi orang kaya atau orang paling pintar, karena pada hakikatnya kesuksesan seseorang bukanlah didominasi oleh orang pintar, melainkan didominasi oleh orang rajin. Sembari melanjutkan pengarahan, Pak Rusdi juga memberikan informasi seputar persiapan SBMPTN yang akan difokuskan sedari dini, yakni sejak kelas X melalui program peminatan. “Belajar dan fokuslah pada sesuatu yang kalian senangi sehingga kalian bisa menjadi orang hebat dan sukses,” tutur Pak Rusdi berapi-api.
Setelah memberikan pengarahan, Pak Rusdi memberikan kuis berhadiah melalui beberapa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Hal tersebut berhasil menarik banyak perhatian peserta didik baru untuk berpartisipasi aktif. “Hal yang sangat saya sukai dari acara ini adalah pidato dari Pak Rusdi yang berhasil membuat saya lebih semangat lagi dan bersungguh-sungguh dalam belajar,” terang Nova Rachmadani, salah satu peserta didik baru dari SMPN 1 Wagir. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengenalan Bapak Ibu guru beserta Karyawan SMA Nasional Malang yang menambah semarak acara tersebut.
Acara inti berikutnya adalah prosesi penandatanganan pakta integritas dan pernyataan kesediaan menerima dana beasiswa dari donatur. Seluruh peserta didik baru diminta untuk mengisi blangko pernyataan sebagai bukti kesediaan untuk siap mengikuti seluruh program yang dicanangkan oleh SMA Nasional Malang ke depan. Blangko tersebut juga harus ditandatangani orang tua mereka.
Guna membakar semangat dan mencairkan suasana seluruh peserta didik baru, di bawah komando Pak Gilang dan panitia OSIS, mereka diajak untuk menyanyikan yel dengan gerakan energik. “Acaranya sangat seru dan di luar ekspektasi saya,” terang Ulfa Lailatul Khomariyah, salah satu peserta didik baru dari SMP Al-Amin. Hal serupa juga disampaikan oleh Hilmi Fajar Budiman dari MTs N 4 Blitar yang menyatakan bahwa acaranya sangat menyenangkan. “Apalagi saat bernyanyi bersama, hal itu sangat seru,” tambahnya.
“Saya berharap saya bisa menjadi seorang atlet voli yang dapat menempa skill saya lebih baik di SMANAS,” ujar Much. Rizal Wahyu Firnando yang diterima di kelas atlet tersebut. Harapan lainnya juga ditorehkan oleh salah satu siswi asal Sidorahayu, Sri Yuliati, yang berharap bahwa dengan sekolah di SMANAS, dia bisa menjadi orang sukses. “Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya nantinya,” ungkapnya singkat.
Hal yang tak kalah menarik, sebelum pulang, seluruh peserta didik diberi sebuah challenge bernama “Tes 3 Menit”. Kegiatan tersebut menjadi penutup yang berhasil membuat hampir seluruh peserta pusing dan kebingungan. Namun, ada juga beberapa di antara mereka yang berhasil memecahkan instruksi yang diberikan dengan benar dan mengantongi hadiah berupa fresh money dari panitia. (hm//bya)