Tim English Conversation Club (ECC) SMANAS kembali unjuk gigi melalui kompetisi Story Telling dan Speech yang diadakan oleh Fakultas Sastra Inggris, Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA). Acara yang dilakukan pada Minggu (7/4) tersebut diikuti oleh empat perwakilan ECC yang sebelumnya sudah lolos terlebih dahulu melalui pre-test. Keempat siswa tersebut adalah Ulil Maidah (X IPA1) dan Kharisma Dia Rochmah (XI Bahasa) sebagai perwakilan yang mengikuti lomba Story Telling, sementara perwakilan yang ditunjuk untuk mengikuti lomba Speech adalah Lilis Oktavia (X IPA 1) dan Nur Ma’rifatud Diniyah (XI IPA 2). Kompetisi ini menuntut semua peserta termasuk empat siswa SMANAS tersebut untuk menunjukkan penampilan terbaik mereka dengan tema “Fairy Tale” untuk lomba Story Telling dan “Unity in Diversity” untuk lomba Speech.
Pada acara yang diikuti oleh berbagai siswa sekolah menengah umum dan kejuruan di Malang Raya tersebut, keempat siswa ECC SMANAS memberikan penampilan terbaik dan luar biasa di atas panggung. Dalam lomba Story Telling, Ulil, membawakan cerita “Thumbelina”, sedangkan Kharisma menampilkan kisah yang berjudul “Putri Salju dan Tujuh Kurcaci”. Mereka telah berhasil menarik perhatian penonton melalui pertunjukan yang luar biasa dengan didukung oleh properti yang sesuai dengan fungsinya. Ulil menyatakan bahwa dia sangat senang dan sangat menikmati kompetisi meskipun dia merasa sedikit gugup sebelum penampilannya. Selain itu, Kharisma juga berbagi tentang perasaannya dalam kompetisi tersebut. “Ini adalah kompetisi yang sangat JOOSS. Saya merasa senang menjadi pendongeng,” ujar siswa XI Bahasa tersebut. Kharisma mengaku, satu hal yang paling dia suka dari kompetisi kali ini adalah ditunjuk untuk menjadi ala-ala putri, bukan menjadi wanita konyol atau jelek seperti di kompetisi yang pernah diikuti sebelumnya.
Berbeda dari Ulil dan Kharisma yang mengikuti lomba Story Telling, perwakilan ECC SMANAS yang mengikutilomba Speech Contes mendapat sedikit masalah. Diniyah tampil dalam kondisi badan yang tidak fit. “Ini adalah momen pertama saya, ketika saya harus menyampaikan pidato saya dalam kondisi kesehatan yang buruk, tetapi saya akan mencoba dan menunjukkan yang terbaik untuk menyelesaikan kompetisi ini,” kata siswa yang sekarang duduk di kelas XI ini. Hal serupa terjadi pada Lilis yang mengaku sangat takut untuk menampilkan pidatonya. “Saya merasa takut karena ini adalah pengalaman pertama saya untuk mengikuti kompetisi pidato bahasa Inggris. Namun, yang dapat saya pelajari dalam kompetisi ini adalah saya harus berani dan tetap melakukan yang terbaik,” kata Lilis. Namun demikian, mereka tetap menampilkan penampilan yang luar biasa dalam menyampaikan pidato mereka.
Pada akhir kompetisi, panitia mengumumkan hasil TOP 5 yang akan melanjutkan perjalanan mereka ke babak final pada Senin, 22 April 2019. Alhasil, dua dari empat perwakilan SMANAS termasuk dalam daftar TOP 5. Kedua siswa tersebut adalah Kharisma untuk lomba Story Telling dan Diniyah untuk lomba Speech. Diniyah mengaku sangat bersyukur dapat mencapai prestasi itu. “Tentu saja, saya sangat bahagia dan saya tidak menyangka bahwa saya bisa maju ke babak final karena kondisi kesehatan saya yang tidak fit,” tuturnya. Berdasarkan hasil pengumuman tersebut, ternyata semua peserta dari SMANAS menempati posisi 7 besar, yaitu Kharisma berada di peringkat 1 sedangkan Diniyah berada di peringkat ke 4 dari urutan TOP 5. Selain itu, Ulil dan Lilis juga berada di peringkat ke 7 dari semua peserta. Hal tersebut membuktikan bahwa mereka hampir mendekati daftar TOP 5.
“Berawal dari perjuangan sebelumnya, saya ingat betapa kerasnya kami dalam mempersiapkan segala hal untuk mewujudkan impian kami yaitu menjadi pemenang dalam kompetisi ini,” tutur Miss Fifin, salah satu guru pembina. Beliau mengaku telah berlatih setiap hari, menyiapkan semua properti, memeriksa backsound, merevisi teks, dan menyesuaikan waktu tampil. “Saya sangat bangga bahwa kami dapat menjadi salah satu TOP 5 di kompetisi ini,” tambahnya. Guru Bahasa Inggris tersebut juga menjelaskan, kompetisi ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi Ulil dan Lilis untuk menjadi lebih baik pada kesempatan berikutnya. Beliau juga berharap, Diniyah dan Kharisma dapat melakukan yang terbaik dan mendapatkan juara pertama di babak final nanti. (hm//bya)