Setelah melaksanakan kegiatan Pesantren Ramadan tiga hari berturut-turut dengan berbagai kegiatan lomba inspiratif, puncak acara Pesantren Ramadan ditutup dengan kegiatan tausiyah serta buka bersama. Acara yang juga diramaikan oleh siswa kelas XII tersebut menjadi meriah dengan kehadiran Gus Atho’ul Mursyid dari PPAI Al Karomah Kepanjen.
Duo MC dari XI IPA 1, Rayhan dan Icha mempersilakan Alifia dari X IPA 2 untuk membacakan lantunan ayat suci Al Qur’an. Sontak seluruh peserta kegiatan Pesram di aula tersebut terdiam dan terpukau dengan suara indah Alifia. “Kagum sekali dengan suara Alifia, benar-benar merdu dan enak didengar. Bikin hati adem,” ungkap Sivana, X IPA 1.
Rifki Miftahul Huda, Ketua Pelaksana Pesantren Ramadan SMANAS menyampaikan sambutan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mukarom dan Bapak Gilang serta tim BDI dan seluruh teman-teman SMANAS yang sudah sangat antusias untuk mendukung dan mengikuti acara Pesram mulai hari pertama hingga di acara puncak ini,” tutur siswa XI IPA 2 tersebut.
Bapak Soni Syarifuddin, S.Pd. juga menyatakan bahwa kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena dapat berkumpul bersama dalam majelis yang luar biasa dalam keadaan sehat walafiat. “Saya juga sangat salut kepada tim BDI yang sudah mempersiapkan segala hal dengan sangat maksimal bahkan ada beberapa di antaranya harus ikut olimpiade tingkat kota di pagi hari, lalu di sore hari menjadi panitia Pesram,” ujar Kepala SMANAS tersebut. “Majelis ilmu adalah majelis yang mulia. Ayo kita ikuti dengan baik acara tausiah pada acara puncak kali ini,” ungkap Pak Soni tersebut sembari menutup sambutannya.
Tiba di acara inti, yakni tausiah dari Gus Atho’ul Mursyid yang menyita perhatian dari seluruh warga SMANAS. “Tanpa kita sadari, Allah SWT. telah mengabulkan salah satu doa dari yang kita panjatkan, yakni dipertemukan dengan bulan Ramadan,” ungkap beliau penuh semangat. Beliau juga menegaskan setelah doa kita dikabulkan, pertanyaannya adalah apa yang akan kita lakukan di bulan Ramadan ini.
Selain itu, dalam tausiah lainnya, Gus Atho’ menyampaikan bahwa kita sebagai manusia dapat diangkat 100 derajat oleh Allah SWT. adalah dengan selalu menghormati orang tua dan guru. “Dan juga apa yang bisa membawa kita pada kesuksesan adalah keberkahan. Jadi yang diberikan kepandaian dan kebodohan tidak pernah menjamin kesuksesan kita,” tutur beliau tegas.
Gus Atho’ menyampaikan bahwa selama kebaikan bisa kita tempuh dengan jalan kaki, tidak perlu kita menunggu punya sepeda pancal. Itu adalah prinsip hidup yang penting untuk diterapkan oleh seluruh umat muslim. Beliau juga mengingatkan untuk tidak boleh menjadi orang-orang merugi. “Ingat kenikmatan itu bisa hilang dalam sekejap. Allah dapat mengambilnya kapan pun. Jadi, jangan pernah menunggu dalam melakukan kebaikan,” ujar Gus Atho’.
Sebelum menjelang berbuka puasa, seluruh siswa SMANAS dihibur oleh tim Gambus dengan bersholawat bersama. Selain itu, tim BDI juga membagikan hadiah dari kegiatan lomba-lomba yang telah diikuti sebelumnya. “Alhamdulillah, kelas saya bisa borong hadiah yang banyak,” ungkap Nur Bagus (X IPA 2).
Riuh riang gembira dari seluruh siswa terdengar semakin kencang seiring adzan maghrib berkumandang. Mereka membatalkan puasa terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah. “Acara bukbernya seru sekali dan ini akan menjadi kenangan terindah juga di tahun terakhir saya,” ungkap Yuli (XII IPS 2). Hal serupa diungkapkan juga oleh Adinda. Dia mengatakan bahwa ada banyak persiapan yang dia lakukan bersama teman-teman kelasnya untuk acara bukber ini. “Kami iuran bersama, membuat takjil bersama, senang sekali bisa menambah kebersamaan dan kekompakan kelas kami,” tutur siswi kelas X IPS 1 tersebut.
Bapak Gilang Agung Prabowo, S.H. selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan mengaku bahwa pelaksanaan PesRam hingga di acara puncak ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan emosi (Emotional Quotient) siswa karena mereka dapat bekerja sama dengan teman mereka dan meningkatkan kreatifitas. “Selain itu, tujuan lainnya adalah meningkatkan kecerdasan spiritual dan softskill yang jarang didapatkan dalam pelajaran di kelas,” ungkap guru Sosiologi tersebut. Pak Gilang juga menambahkan bahwa melalui kegiatan bermanfaat seperti ini, target lulusan SMA Nasional Malang dapat menjadi lulusan yang berkualitas sehingga hal itu dapat memperbesar peluang mereka untuk terjun ke dunia kerja maupun perkuliahan.(hm//bya)