SMA Nasional Malang kedatangan tamu dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta (MKKS Swasta) Kabupaten Pasuruan. Rombongan kepala sekolah tersebut berkunjung untuk melaksanakan studi banding dan sharing program dengan SMA Nasional Malang. Drs. H. M. Sholahuddin Al Ayyubi. M.Si. menuturkan bahwa beliau dan rombongan berharap bisa mendapatkan hasil dari kunjungan ke SMA Nasional Malang. “Semoga kita bisa membawa sesuatu yang sesuai untuk lembaga kita masing-masing,” tutur Ketua MKKS Swasta Kabupaten Pasuruan tersebut. Selain itu, Kepala Sekolah SMA Wali Songo Gempol tersebut mengucap terima kasih atas sambutan SMANAS. “Kami juga ingin menimba ilmu dan saling menyambung silaturrahmi,” tambah beliau sembari menutup sambutannya.
Acara yang digelar pada Rabu (23/12) tersebut dilanjutkan dengan sambutan dari Drs. Rusdi, M.Si. Beliau mengawali melalui cerita napak tilas sejarah SMA Nasional Malang. “SMA Nasional pernah mengalami sakaratul maut hingga murid hanya tersisa 14 saja. Lalu, saya melakukan studi banding ke beberapa sekolah bonafit dan mengidentifikasi masalah,” tutur Ketua MKKS Swasta se-Kota Malang. Pak Rusdi juga menekankan bahwa salah satu kunci kesuksesan adalah menggunakan sosialisasi manajemen dan teori konflik. “Maka perlu ada perubahan yang anti mainstream. Pilihannya meningkat atau mati sekalian,” tambah beliau tegas.
Selain itu, kepala SMA Nasional Malang tersebut juga menuturkan bahwa hasil dari terobosan ekstrem memberikan hasil yang lumayan dan signifikan hingga saat ini. Terobosan ekstrem tersebut, yaitu menerima siswa ranking 1 – 10, meningkatkan biaya SPP, memberi sanksi siswa dikeluarkan jika tidak masuk 3 hari, dan menambah guru profesional dengan minimal IPK 3,5.
“Bahkan sering para pendaftar dari satu sekolah tes bersama dalam jumlah banyak,” ungkap Pak Rusdi. Akan tetapi, di lapangan tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Terdapat beberapa masalah yang muncul terkait karakter siswa yang masih perlu diperbaiki. “Oleh karena itu, saya menerapkan pendidikan karakter kepada siswa, salah satunya dengan mengadakan program Manajemen Gopek (M-Gopek),” ucap Pak Rusdi. Beliau menekankan bahwa melalui M-Gopek, siswa dapat melatih jiwa religius, jiwa sosial, rasa tanggung jawab, dan kejujuran.
“Di samping itu, program akademik dan nonakademik untuk siswa berfokus pada satu skill saja. Mereka tidak perlu dipaksa untuk menguasai semua bidang,” tutur Pak Rusdi. Di akhir sharing program, beliau menunjukkan beberapa prestasi SMA Nasional Malang dalam tingkat kabupaten, kota, provinsi, hingga nasional. Di penghujung acara, keluarga besar SMANAS memberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan kepada bapak ibu kepala sekolah se-Kabupaten Pasuruan. Lalu, para rombongan berkunjung ke ruang studio prestasi sekaligus menanyakan beberapa hal terkait sistem sekolah, meliputi kurikulum, program,kegiatan sekolah, dan administrasi SMA Nasional Malang. “Kami juga membantu mendampingi seluruh alumni. Kami tidak merasa tuntas jika mereka belum memiliki pekerjaan,” tutur Pak Rusdi kepada seluruh kepala sekolah swasta se-Kabupaten Pasuruan tersebut.
Kesan pesan disampaikan oleh Kotidjah, S.Pd., salah satu kepala sekolah swasta di Kabupaten Pasuruan. Beliau menyampaikan bahwa ada banyak hal yang didapat dari SMA Nasional Malang. “Saya sangat terkesan dengan program M-Gopek dan dalam hal memfokuskan satu keahlian pada siswa,” tutur Kepala SMA Taman Madya Prigen tersebut. Beliau menyatakan bahwa hal yang paling berkesan dari SMA Nasional adalah mengikuti kemauan siswa. “Kebetulan di sekolah saya banyak siswa yang memiliki background di bidang olahraga. Jadi, dengan bekal dari studi banding ini, saya berencana memiliki program khusus bagi siswa yang suka olahraga,” tutur perempuan asal Pandaan tersebut. Ibu Kotidjah juga berharap beliau dapat menyerap ilmu yang diberikan dengan baik. “Mudah-mudahan saya dapat menerapkan program-program yang inovatif di sekolah saya ke depan,” tambah beliau penuh harap.
Selaras dengan Ibu Kotidjah, H. Marianto, S.Pd. merasa senang. “Alhamdulillah, saya semakin yakin, puas, saya lega, sampai tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata,” tutur Pak Marianto dengan mata berkaca-kaca. Pak Marianto menuturkan, beliau diangkat menjadi kepala sekolah baru sekitar dua bulan yang lalu. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai wakil kepala sekolah. “Saya sangat terinspirasi dan semakin yakin, inilah jawaban dari Allah,” ungkap Kepala SMA Ma’arif NU Pandaan tersebut. Menurut beliau, penjelasan yang disampaikan Pak Rusdi memang secara tidak sengaja sudah menjadi planning beliau. Pak Marianto telah menulis rencana program yang akan dilaksanakan ke depan. Beliau menegaskan bahwa rencana-rencana tersebut sesuai dengan yang dijelaskan Pak Rusdi. “Alhamdulillah, ini jawaban dari Allah untuk saya melangkah ke depan,” ungkap beliau lagi dengan menahan tangis.
Dwi Agustin, S.Pd. menuturkan bahwa dengan datangnya seluruh MKKS Swasta se-Kabupaten Pasuruan di SMA Nasional Malang akan memberikan kontribusi yang sangat besar utamanya dalam tingkat MKKS. “Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami karena SMANAS menjadi sekolah percontohan bagi bapak ibu kepala sekolah se-Kabupaten Pasuruan dengan beragam latar belakang yang berbeda,” tutur Wakil Kepala Sekolah bidang Humas tersebut. Di sisi lain, beliau mengungkapkan bahwa hal ini dapat memotivasi SMA Nasional Malang untuk lebih berprestasi dalam segala aspek tanpa meninggalkan ciri khas utama, yakni siswa berkarakter dan berintegritas tinggi. “Semoga beberapa program di SMANAS dapat menjadi salah satu referensi untuk diterapkan di sekolah bapak ibu kepala sekolah se-Kabupaten Pasuruan tersebut,” ungkap guru Sejarah tersebut. (bya/hm)