Best Practices Kegiatan Aksi PPG Daljab

Nama          : Binti Muroyyanatul `A., S.Pd.
NIM             : 2200103922156081
No. UKG      : 201800341904
Kelas           : 003/C

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

LokasiSMA Nasional Malang
Lingkup PendidikanSekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan yang ingin dicapaiMengalihwahanakan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
PenulisBinti Muroyyanatul `A., S.Pd.
Tanggal23 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.  Kondisi yang menjadi latar belakang dilaksanakannya praktik ini sebagai berikut. Pertama, peserta didik mengalami kesulitan menemukan isi dan nilai-nilai hikayat karena hikayat menggunakan bahasa Melayu dan banyak terdapat kosakata arkais. Selain itu, tingkat literasi peserta didik khususnya terhadap teks cerita rakyat (hikayat) masih rendah. Kedua, peserta didik belum terbiasa dan terlatih menulis khususnya teks sastra. Ketiga, pendidik belum menggunakan media dan metode yang tepat dalam pembelajaran mengalihwahana hikayat ke dalam bentuk cerpen berdasarkan isi dan nilai-nilai hikayat. Keempat, pendidik belum memberikan pemodelan yang tepat dalam kegiatan mengalihwahana hikayat ke dalam bentuk cerpen dan cenderung hanya menugasi atau menyuruh tanpa bimbingan.   Berdasarkan kondisi tersebut, praktik pembelajaran ini penting dibagikan karena saya yakin, banyak pendidik yang menemui permasalahan sama. Meskipun karakteristik peserta didik dan kondisi satuan pendidikan berbeda-beda, saya berharap dengan berbagi, barangkali ada hal-hal baik yang dapat diterapkan sehingga membantu menguraikan permasalahan yang sama. Bukan berarti saya adalah yang paling bisa, tetapi kita sama-sama belajar dan saling berbagi.   Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai pendidik. Saya bertanggung jawab merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Di antaranya menentukan media dan metode yang tepat, melaksanakan proses pembelajaran dan pembimbingan, dan memberikan evaluasi terhadap peserta didik.  
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?  Hal-hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran mengalihwahana hikayat ke dalam bentuk cerpen sebagai berikut. Pertama, pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Kedua, penugasan dilaksanakan secara individu sehingga pendidik harus memantau satu per satu perkembangan proses/tahapan peserta didik mulai dari membaca hikayat, menemukan nilai, alur, dan unsur, kemudian menyusun kerangka cerpen, dan mengembangkan kerangka menjadi teks cerpen yang utuh. Proses panjang tersebut membutuhkan ketelatenan dan kesabaran pendidik. Belum lagi jika pendidik harus mengondisikan kelas ketika ada peserta didik yang mulai bosan atau jail kepada teman-temannya. Ketiga, belum semua peserta didik berani berbicara atau mengomentari karya temannya. Banyak yang masih malu-malu dan tidak percaya diri untuk menyampaikan pendapat. Keempat, beberapa peserta didik belum mampu menyusun kalimat menjadi cerita yang runtut. Selain itu, penulisan ejaan dan tanda baca masih lemah, khususnya berkaitan dengan penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam kalimat.   Pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini yaitu sebagai berikut. Soni Syarifuddin, S.Pd., Kepala SMA Nasional Malang yang senantiasa mendukung kegiatan saya dalam berbagai bentuk dukungan, khususnya sarana dan prasarana.Bapak dan ibu guru serta karyawan SMA Nasional Malang yang selalu mendukung saya, khususnya bapak dan ibu guru yang sama-sama sedang menempuh PPG dalam jabatan kategori II.Peserta didik dari kelas wali saya yang menjadi tim dokumentasi.Peserta didik kelas X IPA 1 yang berkali-kali menjadi peran utama dalam kegiatan pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?  Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu menyusun perencanaan, melaksanakan perencanaan, dan mengevaluasi kegiatan. Pertama, dalam tahap perencanaan, saya menyusun model dan strategi pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Saya menggunakan model PjBL karena menargetkan peserta didik berhasil menulis cerpen dari kegiatan mengalihwahana hikayat secara individu. Saya menggunakan metode diskusi, presentasi, tanya jawab, dan kajian literatur. Saya juga menyusun tujuan pembelajaran, media pembelajaran berupa power point, kisi-kisi dan rubrik penilaian, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan menggunakan Padlet sebagai media untuk berbagi karya. Semua hal tersebut saya susun dan saya kumpulkan dalam rencana pelaksanaan pembelajarn (RPP). Dalam aksi kegiatan pembelajaran ini, peserta didik dibebaskan menggunakan gawai atau laptop karena memanfaatkan teknologi.   Kedua, tahap pelaksanaan rencana. Perencanaan yang telah saya susun, saya praktikkan di kelas X IPA 1 dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada Rabu, 23 November 2022. Langkah-langkah yang saya lakukan di antaranya sebagai berikut. Dalam tahap pendahuluan, saya mengajak peserta didik berdoa, menyanyikan Himen Bahasa Indonesia, mempresensi, memberikan motivasi, mengajar curah pikir tentang persamaan dan perbedaan antara hikayat dan cerpen, lalu menyampaikan tujuan pembelajaran.Dalam tahap penentuan proyek, saya mengajak peserta didik untuk mencermati pemodelan hikayat dan alih wahana ke dalam bentuk cerpen. Kemudian, saya mengajak mereka mereviu sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dan menentukan proyek, bahwa peserta didik harus melaksanakan hal serupa dengan pemodelan. Tidak hanya itu, kami juga mengulas langkah-langkah yang akan dilakukan serta membagikan lembar kerja.Dalam tahap perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, peserta didik membaca hikayat yang berbeda-beda. Kemudian, mereka harus menemukan alur, isi, dan unsur-unsurnya untuk dibuat kerangka cerpen.Dalam tahap penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, peserta didik menyusun kesepakatan penyelesaian proyek berikut tahap-tahapnya.Dalam tahap penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring pendidik, peserta didik menyusun kerangka cerpen berdasarkan nilai dan isi hikayat. Setelah itu, mereka mengembangkan kerangka menjadi cerpen yang utuh. Dalam tahap ini, pendidik juga memantau peserta didik dan memberi kesempatan untuk konsultasi. Peserta didik juga disilakan saling berdiskusi.Dalam tahap penyusunan laporan dan presentasi hasil proyek, peserta didik mengunggah hasil karya di Padlet dan mempresentasikan di depan kelas. Dalam tahap evaluasi proses dan hasil proyek, peserta didik saling memberikan komentar, tanggapan, dan saran terhadap karya peserta didik lain. Tanggapan ini dapat dilaksanakan saat presentasi dan dalam ruang Padlet. Tidak hanya perserta didik, pendidik juga memberikan evaluasinya.Dalam tahap penutup, pendidik mengajak peserta didik berefleksi, memberikan motivasi, dan menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya serta doa penutup.
Refleksi Hasil dan Dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respons orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?  Setelah saya melaksanakan refleksi, aksi ini dapat dikatakan efektif. Berikut alasan-alasannya. Pendidik menekankan pentingnya mempelajari hikayat sehingga peserta didik sangat antusias mengikuti pembelajaran. Meskipun hikayat merupakan teks yang baru dan relatif susah karena menggunakan kosakata arkais, antusiasme peserta didik tidak berkurang. Pendidik memberi penugasan secara individu, memberi bimbingan, dan memberi kebebasan pada peserta didik sehingga peserta didik bebas mengekspresikan diri melalui karya.Pembelajaran memanfaatkan teknologi, yaitu menggunakan Padlet sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau memublikasikan karyanya. Selain itu, peserta didik dapat saling mengomentari dan memberi saran untuk karya teman-teman. Komentar dan saran tidak hanya melalui presentasi, tetapi juga melalui Padlet.Pembelajaran yang dilaksanakan berdiferensiasi konten sehingga peserta didik mendapatkan banyak referensi hikayat. Dengan demikian, kemampuan literasi dapat meningkat. Peserta didik juga dapat mengambil banyak nilai yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.Hasil karya peserta didik dapat dikatakan baik dan tuntas karena dari 23 peserta didik, sebanyak 22 peserta didik nilainya di atas KKM.

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on print
Share on email

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Close Menu