Nuansa putih memenuhi lapangan SMANAS. Para siswi SMANAS mengenakan mukena putih. Sementara para siswa mengenakan pakaian ihram. Demikian juga para guru dan karyawan. Ibu-ibu mengenakan mukena putih sedangkan bapak-bapak mengenakan pakaian ihram. Di tengah lapangan sudah disiapkan beragam alat berupa miniatur kabah, petunjuk lokasi, kerikil, dan sebagainya. Pagi itu, Sabtu (25/8) keluarga SMANAS melaksanakan manasik haji.
Sebelum memulai manasik, siswa SMANAS diajak berdoa. Saat berdoa, Pak Rusdi menghimbau agar mereka melaksanakan dengan sungguh-sungguh. Talbiyah terus dilantunkan selama kegiatan. Selain itu, doa-doa tak henti diucapkan. “Doakan dan yakinlah bahwa kalian akan bisa memberangkatkan orang tua kalian haji,” tutur Pak Rusdi.
Manasik pagi itu dimulai di Jalan Raya Sudanco Supriadi. Para jamaah berbaris rapi dan berjalan menuju SMANAS sambil terus melantunkan talbiyah. Setiap rombongan bergantian secara urut melaksanakan kegiatan manasik, mulai mabit, wukuf, salat, mendengarkan khotbah, tawaf, melontar jumroh, sa’i, tahallul, dan meminum air zamzam. Semua dilakukan di lapangan SMANAS.
Setelah seluruh rombongan menyelesaikan manasik, mereka berkumpul melingkar di pinggir lapangan. Di sisi lain, bapak dan ibu guru dibantu pengurus OSIS dan MPK telah menyiapkan makanan. Piring-piring berisi nasi dan rawon diedarkan dari satu tangan ke tangan lain. Kemudian, keluarga besar SMANAS makan bersama. Makanan itu merupakan milik sendiri. Nasi, krupuk, dan rawon merupakan hasil gotong royong seluruh pihak. Daging yang dimasak untuk rawon pun berasal dari hewan kurban keluarga SMANAS. Semua dimasak dan dinikmati seluruh warga sekolah. (bya)
